Newest Post

TUGAS ILMU EKONOMI
PRODUSEN MANUFAKTUR DAN STRATEGI PEMASARAN
(PABRIK MOBIL) BMW



TUGAS MATA KULIAH ILMU EKONOMI

Kelompok 3      :

a)  M. Panji Wicaksana
b)  Tio Ferdiasyah
c)  Dede
d)  Taufan Rizki
e)  Prendi





FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SERANG RAYA
TAHUN AJARAN2012 – 2013
BAB I
PENDAHULUAN
 1.1  Latar Belakang
Bayerische Motoren Werke AG (BMW) yang dalam bahasa Inggris Bavarian Motor Works adalah produsen manufaktur otomotif baik kendaraan roda 2 maupun kendaraan roda 4 yang berasal dari Jerman. BMW pertama kali berdiri pada tahun 1916, terkenal dengan segmentasi produk yang identik dengan kemewahan serta fasilitas canggihnya. Mereka juga merupakan perusahaan yang memproduksi merek dagang MINI, dan merupakan perusahaan induk dari Rolls-Royce Motor . Awal mula berdirinya BMW yaitu pada saat setelah era Perang Dunia I, BMW diharuskan dan dibatasi ruang lingkup produksinya hanya untuk menjadi produsen mesin pesawat sesuai dengan perjanjian Versailles yang dikenakan oleh dunia internasional terhadap Jerman. Perusahaan tersebut memulai debutnya dalam memproduksi produk otomotif pada 1923 setelah perjanjian Versailles ditarik dan telah dicabut, hal tersebut diikuti dengan produk kendaraan roda 4 pada tahun 1928.
Pada logo BMW sendiri memiliki makna sebagai berikut. Bentuk lingkaran biru dan putih pada logo, memiliki makna berupa wujud bentuk mesin baling-baling pesawat terbang, mengacu pada bentuk kipas yang bekerja dengan cara memutar dan membelah udara di sekitarnya dan baling-baling pesawat terbang menyapu udara biru dan di interpretasikan oleh BMW serta diadopsi pada tahun 1929, tepatnya 12 tahun lamanya semenjak logo dan lambang tersebut diciptakan dan lahir secara publikasi.
Faktanya logo tersebut mengalami evolusi sebagai logo perusahaan Motorenwerke , semenjak saat itu perusahaan BMW berkembang dengan pesat. Logonya itu sendiri merupakan kombinasi antara warna biru dan putih yang merupakan lambang atau logo dari Bavaria yang telah menghasilkan suatu impresi dari lambang atau logo dari perusahaan otomotif BMW . Logo tersebut telah bertahan hingga saat ini. Makna dari logo yang bertahan sekian lama ini menimbulkan nilai jual serta gengsi di tengah – tengah konsumennya serta karyawan perusahaan BMW sendiri.
Hasil mesin dari produsen BMW pertama yang sangat signifikan adalah merupakan mesin pesawat yaitu seri BMW IIIa enam silinder segaris dengan menggunakan pendingin air pada tahun 1918, memiliki keunggulan pada ketinggian terbang yang sangat handal. Dengan prosesi atau era dipersenjatainya kembali Jerman pada tahun 1930, perusahaan kembali menghasilkan mesin pesawat untuk Angkatan Udara Jerman (Luftwaffe). Di tengah – tengah era keberhasilan pada perang dunia II terdapat beberapa jenis mesin yaitu BMW 132 dan BMW 801 yang berpendingin udara dengan bahan komposit radial, dan merupakan masa – masa awal perancangan mesin BMW 003 dengan system axial Flow dari jenis turbojet, dimana hanya dipergunakan pada beberapa jenis produk saja. Sedangkan pada era 1944 – 1945 yang merupakan era mesin pesawat jet, pada pesawat tempur Angkatan Udara Jerman Heinkel He 162 Salamander, dan diuji pada versi A-1b yang merupakan pesawat jet tempur pertama milik Angkatan Udara Jerman yaitu, Messerschmitt Me 262 .
Pada tahun 1959 divisi otomotif BMW mengalami masa – masa sulit secara keuangan serta beberapa kali diadakan pertemuan dan rapat untuk mengadakan koordinasi apakah diperlukan secara luas untuk melakukan likuidasi pada perusahaan. Pada fase ini juga diputuskan apakah perusahaan akan dilanjutkan atau dilemparkan kepada masyarakat untuk dapat membeli sejumlah sahamnya. Keadaan tersebut membuat beberapa competitor perusahaan manufaktur selain BMW berhasil dan melengggang dengan bebas di pasaran, sedangkan BMW saat itu tengah berbenah untuk masalah internalnya. Perusahaan yang menjadi competitor BMW tersebut adalah merupakan perusahaan manufaktur yang pernah memproduksi pesawat terbang dalam hal ini yaitu Messerschmitt dan Heinkel.
Di lain pihak dan bidang, salah satu perusahaan kecil di Italia telah berhasil membawa rancangan mesin sepeda motor milik BMW dan telah menjadikannya sebagai produksi masal. Dengan dibeli dan diambil alihnya rancangan tersebut telah memberikan suntikan dana sehingga perusahaan kembali dapat berdiri dengan tegak kembali di atas kaki mereka kembali. Pihak yang telah mendominasi kepemilikan saham pada BMW sejak tahun 1959 adalah keluarga Quandt. Mereka menguasai saham sekitar 46% sedangkan sisanya dimiliki oleh publik.
Sedangkan di Indonesia sendiri BMW pertama kali menginjakkan kakinya pada tahun 1976. Pada masa pertama kali tersebut BMW datang dengan menggandeng mitra lokalnya yaitu PT Tjahya Sakti Motor yang juga merupakan rekanan atau anak perusahaan dari PT Astra International Tbk. Sektor bisnis yang mereka jalankan adalah menyediakan serta melakukan saluran pendistribusian produk otomotif roda 4 dari BMW secara Completely Built Up (CBU) atau Completely Knocked Down (CKD) . Pada gambar di atas adalah salah satu kantor pusat BMW Indonesia pada Wisma GKBI Jalan Jenderal Sudirman. Kemasan mewah, moderen, canggih melekat pada merek BMW baik produk, kantor pusat, pelayanan dan lain sebagainya.
Pada tahun 1992, BMW telah merealisasi dalam mendirikan pusat industri otomotif di Negara bagian California di Amerika Serikat dengan biro perancangannya yang bernama DesignworksUSA, dan beroperasi secara menyeluruh dan penuh pada tahun 1995. Pada tahun 1994, BMW membeli saham dari British Rover Group (merupakan agen tunggal serta produsen khusus merek otomotif Rover, Land Rover, MG serta Austin n’ Morris), dan BMW memiliki itu semua selama 6 tahun. Namun pada tahun 2000, merek dagang Rover mengalami kerugian besar dan BMW menjual sebagian dari saham merek Rover. Merek dagang MG dan Rover brands dijual pada konsorsium Phoenix yang akhirnya menghasilkan merek dagang MG Rover, sementara itu Land Rover diambil alih oleh Ford. BMW akhirnya hanya memiliki hak dan konsentrasi produksi pada merek otomotif MINI, dan dilempar ke pasaran pada tahun 2001.
Kepala designer Chris Bangle mengumumkan hal tersebut atas nama BMW setelah menghabiskan waktu dan karirnya bersama dengan tim designer selama hampir 17 tahun lamanya. Ia akan digantikan oleh Adrian van Hooydonk, yang juga merupakan tangan kanan Chris Bangle. Bangle terkenal sekali dengan hasil rancangannya yang agak ekstrim, yaitu BMW seri 7 tahun 2002 dan BMW Z4 tahun 2002.
Generasi baru dan produksi besar dari tiap model BMW berupa jenis sedan kompak dan coupe dimulai pada tahun 1962 mencapai hingga 1500 unit terus berlanjut hingga tahun 1977 berhenti pada angka 2002 unit. Dirancang khusus oleh BMW unutk menunjukkan secara perdana pada publik dan konsumen mengenai mesin 4 silinder mereka yang dipasang pada model mesin M10. model dan kelas kelas baru ini dilengkapi oleh suspensi yang sifatnya independen, yaitu MacPherson struts pada bagian depan, dan pada bagian depan juga sudah dilengkapi oleh rem piringan atau cakram. Identik sekali dengan jenis sedan keluarga 4 pintu dan coupe dua pintu. Jajaran model – model baru ini juga dtambahi dengan sedan sport 2 pintu. Model – model inilah yang akan menjadi BMW seri 3 yang sangat terkenal saat ini, kesuksesan pada model 2 pintu inilah membuat beberapa bengkel – bengkel yang berspesialisasi pada peningkatan performa kendaraan menjadi sangat berantusias.


1.1.1    Vision and Mission BMW
Vision BMW
Visi sendiri adalah representasi dari keyakinan organisasi atau perusahaan tentang bagaimana kemajuan dari organisasi atau perusahaan di masa yang akan datang. Hal tersebut selalu memiliki keterkaitan bagaimana pelanggan atau konsumen, karyawan dari organisasi atau perusahaan tersebut, pemilik serta pihak – pihak terkait lainnya dalam memandang perusahaan atau organisasi terkait .
Menyangkut mengenai visi dari BMW adalah bagaimana perusahaan merumuskan visi mereka dalam sepak terjang dalam bisnis otomotif di dunia atau internasional. Adapun visi dari BMW adalah sebagai berikut
a)      Memperkuat citra merek BMW (Strong BMW Brand Image)
b)      Perusahaan terbaik untuk mengembangkan karir (Best Company To Work For)
c)      Profitabilitas (Profitabillity)
Melihat dari perumusan visi dari BMW di atas kita dapat menyimpulkan bahwa BMW cukup handal dan tepat sasaran dalam merumuskan visi dari perusahaan atau organisasi mereka. Tujuannya jelas image yang khas dari merek mereka yang bersifat segmentasi khusus terhadap lapisan – lapisan konsumen tertentu. Serta mereka pun tak lupa menyertakan perusahaan mereka yang terbaik untuk setiap karyawannya atau sdm lainnya dari luar perusahaan yang akan diberikan kesempatana untuk menjadi yang terbaik bersama perusahaan mereka. Yang terakhir mereka juga merumuskan bahwa mereka juga tetap memiliki visi yang tentunya menjadi hal yang umum pada tiap perusahaan dalam sektor bisnis yaitu keuntungan atau profit
.To become most successful Premium Manufactured in the Car Industry

Mission BMW
Misi sendiri adalah pernyataan yang sifatnya komprehensif mengenai konsep organisasi atau perusahaan, sifat bisnisnya, alasannya, pihak – pihak yang dilayani atau konsumen, prinsip dan nilai – nilai yang menjadi panduan bai perusahaan atau organisasi dalam menjalankan bisnisnya . Berdasarkan teori ini penulis memperkuatnya dengan konsepsi serta perumusan misi dari pihak lainnya. Misi adalah tujuan atau tugas dan nilai guna dari perusahaan terhadap konsumennya. Hal tersebut juga didasari oleh pemikiran dari pendiri utama perusahaan pada awalnya . Adapun misi dari BMW adalah sebagai berikut ini :
a)      Kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction)
b)      Pengenalan produk baru (New Models Introduction)
c)      Jaringan dealer yang kuat (Strong Dealership Network)
Melihat berdasarkan perumusan misi di atas adalah bagaimana BMW secara komitmen dalam menjalankan tugasnya sebagai ATPM pada produk otomotif BMW bagaimana memberikan pelayanan yang dapat memberikan suatu kepuasan terhadap pelanggan atau konsumen. BMW juga memiliki komitmen dalam memberikan pengenalan terhadap produk – produk baru yang mereka hasilkan. Serta dilengkapi dengan jaringan bengkel pada merek dagang mereka yang kuat tentunya dapat mencapai titik atau point dari Service Excellency.
The BMW Group is the world’s leading provider of Premium Products and Premium service for Individual mobility.
 1.1.2   Tujuan Perusahaan
Tujuan dari perencanaan strategis ini adalah agar dapat membuat BMW menjadi penguasa pasar merek premium pada bisnis otomotif. Adapun tujuan dari BMW sendiri menurut penulis adalah sebagai berikut ini :
a)      Menjadi penguasa pasar pada bisnis otomotif
b)      Menghasilkan suatu produk otomotif yang modern
c)      Menghasilkan produk otomotif yang dapat meningkatkan nilai “gengsi” konsumennya
d)     Menyediakan layanan purna jual yang prima
e)      Memberikan pelayanan konsumen yang bersifat “Service Excellency”
f)       Memberikan pelayanan dalam hal suku cadang produk yang selalu tersedia dimanapun dan  kapanpun
g)      Memberikan kemudahan bagi konsumen untuk melakukan transaksi jual beli kendaraannya.
 1.1.3        Kinerja Perusahaan
 Kinerja sendiri adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijaksanaan dalam mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi atau perusahaan . Dalam mengukur kinerja haruslah bersifat mudah dan obyektif. Pelaksanaannya terdapat 3 hal yang menjadi perhatian yaitu : indikator kinerja, standar kinerja, pengukuran kinerja.
·         Indikator Kinerja
Indikator kinerja yang dipergunakan sebagai tolok ukur adalah yang berhubungan dengan pelaksana, penanggungjawab, serta skala prioritas dan kepentingan. Penjabarannya adalah sebagai berikut ini :
a)      Komitmen pelaksanaan program
b)      Skala prioritas mana yang akan didahulukan dan lebih penting
c)      Siapa yang akan diberikan otoritas dalam hal ini penanggungjawab
d)     Transparansi dalam evaluasi
Indikator tersebut di atas memiliki beberapa input, output, proses dan outcome yang akan dijelaskan sekilas. Penjelasannya adalah sebagai berikut ini :
Ø  Indikator input
Indikator ini adalah segala sesuatu yang diperlukan agar kegiatan yang dilaksanakan dapat memberikan data output atau hasil . Dalam hal ini bagaimana BMW melakukan proses produksi model lalu akan dilihat berapa kuota yang akan terjual di pasaran serta berapa persen minat konsumen terhadap model tersebut.
Ø  Indikator output
Sedangkan indikator ini adalah sesuatu yang merupakan estimasi seperti yang diharapkan dicapai oleh Perusahaan atau organisasi baik fisik maupun non fisik . Dalam hal ini bagaimana BMW memberikan bentuk apresiasi atau penghargaan bagi konsumen setia mereka juga memberikan bentuk pelayanan purna jual bagi konsumen secara profesional sehingga memberikan kemudahan bagi konsumen mereka.



Ø  Indikator proses
Indikator ini adalah suatu kegiatan perusahaan atau organisasi yang diharapkan berlangsung pada saat transformasi input menjadi output . Bentuknya pada analisis BMW adalah dilihat pada saat proses produksi model hingga tiba di tangan konsumen melalui proses penjualan serta dilengkapi dengan pelayanan staf perawatan kendaraan, staf proses asuransi kendaraan hingga staf pelayanan informasi aksesoris terpilih.
Ø  Indikator outcome
Indikator kinerja yang terakhir ini adalah segala sesuatu dapat memberikan gambaran secara jelas bagimana efek atau dampak yang terlihat dengan jelas dari data atau hasil yang keluar pada jangka menengah. Hal ini terlihat dengan banyaknya konsumen yang mempergunakan produk BMW (Kendaraan) di jalan – jalan.
·         Standar Kinerja
Standar kinerja yang dipergunakan di sini adalah bagaimana BMW menyikapi beberapa kebijakan manajemen yang mampu mencapai target atau tujuannya pada sektor bisnis industri otomotif. Perumusan yang paling tepat pada study kasus di BMW adalah sebagai berikut ini:
a)      Segmentasi pasar yang detil
b)      Survey atau investigasi pasar dengan detil
c)      Period of time dari penerapan strategi dagang yang jelas
d)     Proses perbaikan model atau Up Grade
e)      Perbaikan pelayanan
·         Pengukuran Kinerja
Dalam melakukan pengukuran kinerja dapat dilakukan beberapa langkah – langkah strategis. BMW harus mampu membandingkan diri mereka dengan kompetitor lainnya. Baik secara rancangan model kendaraan, harga, kesetiaan konsumen. Kondisi keuangan atau profit dan outcome mereka. Langkah – langkah nyatanya dapat sebagai berikut ini :
a)           Melakukan perbandingan keadaan riil dengan standar yang diharapkan
b)          Melakukan perbandingan hasil produksi dengan income atau profit perusahaan pada tahun lalu dengan tahun sekarang
c)           Melakukan perbandingan dengan melakukan Benchmarking dengan perusahaan saingan atau kompetitor (Mercedes Benz, Audi, dan lain – lain)

1.1.3.1.  Keuangan Perusahaan
BMW Group in figures
2006
2007
2008
2009
2010
Change in %
Sales volume – Automobiles
BMW
1,185,088
1,276,793
1,202,239
1,068,770
1,224,280
14.6
MINI
188,077
222,875
232,425
216,538
234,175
8.1
Rolls-Royce
805
          1,010
1,212
1,002
2,711
-
Total
1,373,970
1,500,678
1,435,876
1,286,310
1,461,166
13.6
Financial figures
in euro million
Revenues
48,999
56,018
53,197
50,681
60,477
19.3
Capital expenditure
4,313
4,267
4,204
3,471
3,263
-60
Depreciation and amortization
3,272
3,683
          3,670
           3,600
3,682
2.3
Operating cash flow
5,373
6,246
4,471
4,921
          8,150
65.6
Profit before financial result
          4,050
4,212
921
289
5,094
-
Profit before tax
4,124
3,873
351
413
4,836
-
Net profit
2,874
3,134
330
210
3,234
-
 1.1.3.2.  Kinerja Pelanggan (Costumer)
Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”.Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.
Selain itu perilku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services”.Dapat dijelaskan perilaku konsumen saling proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai,mendapatkan,menggunakan,atau mengabaikanbarang-barang dan jasa-jasa.
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
1.1.3.3 Kinerja Proses Bisnis Intern (Internal Business Process)
Tempat kerja yang terbuka menggantung di sepanjang dua lantai, seperti air terjun. Badan-badan mobil berjalan di sepanjang jalur, disinari cahaya biru yang sangat lembut. Jika parade mobil setengah jadi melambat, para insinyur akan merasakan perubahan denyut pabrik dan dengan cepat menyelidiki permasalahan yang muncul. Pemeriksaan kualitas secara mingguan di sebuah plaza yang dilalui para pekerja saat menuju tempat makan siang, menjamin semua orang dengan cepat sadar bila ada kesemrawutan produksi. Kombinasi antara kebersamaan dan keterbukaan mencetuskan pertemuan-pertemuan yang terjadi begitu saja di antara para pekerja, insinyur logistik, dan pakar kualitas.
Itulah suasana di pabrik mobil BMW, Jerman. Situasi seperti itu memberi gambaran bahwa BMW adalah perusahaan otomotif yang paling tidak formal. Pembeli BMW mungkin tidak tahu bahwa ketika duduk di belakang kemudi, mereka sedang mengendarai sebuah mesin yang lahir dari ribuan sesi lempar gagasan yang dilakukan begitu saja. Tidak seperti kebanyakan perusahaan mobil yang kepala desainnya mendiktekan garis besar rancangan kendaraan kepada para pegawai, desainer-desainer BMW hanya diberi sasaran secara garis besar. Dan, dari situ mereka bebas memunculkan konsep terbaik mereka.
Untuk mengoptimalkan potensi karyawan, BMW biasanya menyatukan para desainer, insinyur, dan ahli pemasaran untuk bekerja secara intensif dalan sebuah proyek. Rolls-Royce Phantom desain terbaru, misalnya, diberi julukan “The Bank” karena 10 anggota perancangnya menghabiskan waktu di sebuah bangunan bank kuno di Marble Arch di London, yang setiap harinya dilewati banyak mobil Rolls-Royce.
Tapi, tahukah Anda, bahwa kekuatan BMW hingga menjadi produsen mobil yang paling dikagumi berasal dari keselarasan dengan pekerja yang berakar pada perjanjian di masa lampau?
Dunia BMW sekarang ini adalah buah perjuangan sejak 1959. Saat itu perusahaan tersebut hampir bangkrut dan hanya selangkah dari diambil alih Mercedes. Trauma dari zaman tersebut menjadi momen sangat penting dalam kisah BMW. Kisah itu diceritakan secara berulang di setiap masa orientasi pegawai baru pabrik. Jika bukan karena jaminan keluarga Quandt yang kaya –hingga kini masih menjadi pemegang saham mayoritas dengan 46 persen kepemilikan– dan perjanjian dengan pekerja untuk mempertahankan perusahaan tetap hidup, BMW tidak akan ada hari ini.
Kerja keras, kepedulian karyawan, dan iklim berbagi pengetahuan itulah yang membangkitkan perusahaan ini dari keterpurukan. Pada 1972, jauh sebelum perusahaan Eropa lain rela membayar lebih kinerja karyawan, perusahaan Jerman ini telah memberi sebagian keuntungan kepada para karyawan. BMW membuat rencana, bilamana perusahaan memenuhi target-target finansial, maka akan membagi tunjangan khusus sebanyak 1,5 bulan gaji di akhir tahun. Sebagai balasan, para pekerja menjadi lebih komit.
Di masa itu, istilah aset intelektual mungkin belum terdengar. Akan tetapi, kebijakan BMW yang menempatkan karyawan di atas kepentingan lain merupakan bukti bahwa sejak dulu perusahaan ini sangat menghargai kontribusi karyawan. Dari hasil studi yang dilakukan Teleos, terdapat 8 dimesi yang perlu dikembangkan dalam rangka mewujudkan knowledge enterprise, yang meliputi: kepemimpinan, budaya perusahaan, iklim berbagi dan berkolaborasi, manajemen intelektual kapital, manajemen pengetahuan kustomer, pembelajaran organisasi, inovasi, dan upaya mengubah pengetahuan menjadi nilai bagi perusahaan. Kedelapan dimensi tersebut lah yang digunakan sebagai kerangka dalam Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE).
Kedelapan dimensi tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat bagian. Pertama, menjadi knowledge enterprise dimulai dengan membangun kepemimpinan dan budaya perusahaan yang memacu pertumbuhan pengetahuan. Kedua, melaksanakan kegiatan knowledge management (KM) untuk menciptakan iklim kolaborasi dan berbagi pengetahuan. Ketiga, mengaitkan KM dengan realitas bisnis. Pengetahuan yang langsung berimplikasi terhadap bisnis perusahaan, antara lain: berinovasi, pembelajaran organisasi, pengelolaan pengetahuan pelanggan dan stakeholder, serta pengelolaan modal intelektual akan mendorong perkembangan bisnis dengan menciptakan produk yang dibutuhkan pasar. Di sisi lain, perusahaan makin berkompeten melalui pembelajaran dan memiliki aset-aset intelektual yang dibutuhkan dalam bisnis. Dan keempat, KM dalam menciptakan nilai bagi perusahaan, ditujukan untuk menyelaraskan berbagai inisiatif terhadap nilai perusahaan. Yang menarik, BMW telah melakukan keempat hal tersebut jauh sebelum perusahaan lain menyadari pentingnya KM dalam membangun dan mempertahankan orang-orang terbaik di perusahaan.
Mewujudkan aset pengetahuan dapat dimulai dengan membangun kepedulian tentang KM dengan cara melakukan assessment terhadap kesiapan organisasi. Dalam hal ini, assessment dapat dilakukan dengan menggunakan kerangka MAKE. Setelah itu, dilanjutkan dengan mengikuti MAKE Award. Melalui ajang bergengsi ini perusahaan dapat melakukan benchmark terhadap penerapan KM di perusahaan-perusahaan unggul. Berikutnya, melakukan pemetaan dan identifikasi terhadap aset pengetahuan yang telah dimiliki dan aset pengetahuan yang harus dimiliki, dilanjutkan dengan mendesain strategi KM.
Dalam membangun perusahaan berbasis pengetahuan, inisiatif KM harus diselaraskan dengan nilai-nilai perusahaan. Untuk itu diperlukan evaluasi, coaching dan monitoring, serta perbaikan yang dilakukan secara terus-menerus.
1.1.3.4. Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning & Growth)
Dalam hal isu – isu strategis perusahaan BMW menghadapi beberapa hal berikut ini yang dapat menjadikan perhatian secara khusus oleh mereka. Isu – isu strategis tersebut adalah sebagai berikut :
a)      Teknologi
Konsumsi publik atau masyarakat adalah teknologi kendaraan terkini. Contohnya adalah hemat dalam konsumsi bahan bakar, mudah perawatan, ramah lingkungan, serta dilengkapi oleh perangkat keselamatan aktif dan pasif berikut perangkat keamanan kendaraan dari tangan – tangan jahil. Ini merupakan perhatian yang sangat khusus harus diperhatikan oleh BMW dalam memproduksi produk otomotif unggulan.
b)      Kualitas produk
Produk mereka harus tetap diproduksi dengan bahan – bahan handal atau Good Raw Materials. Bagaimana BMW harus mampu tetap mempertahankan. Sebagai contoh adalah bau khas kabin BMW yang kadang dilengkapi dengan dashboard dan interior dengan motif kayu (Wood Panels). Serta warna hitam Sporty yang menimbulkan kesan Adrenaline Rush bagi pengemudi. Melihat hal ini bagaimana BMW dengan bahan – bahan atau Raw Materials mempertahankan image merek mereka di tengah – tengah konsumennya atau calon konsumennya. Produk BMW selalu ditampilkan dengan bahan – bahan berkualitas.
c)      Pelayanan
Pelayanan di sini adalah bagaimana setiap sumber daya manusia yang bekerja di bawah bendera BMW harus mampu untuk memberikan segala upaya, kemampuan secara profesional untuk memberikan bentuk pelayanan baik informasi, konsultasi terhadap konsumen BMW. Sebagai contoh pada SDM di divisi pemasaran harus mampu memberikan informasi yang jelas dan detil terhadap konsumen sehingga konsumen mengetahui serta mendapatkan jawaban yang mereka inginkan tentang produk yang mereka inginkan. Begitu juga dengan divisi yang mengurusi masalah after sales service harus mampu memberikan arahan agar konsumen mengerti bagaimana merawat produk yang mereka beli dari BMW. Contoh – contoh di atas merupakan suatu bentuk bagaimana idealnya bagi BMW untuk memberikan pelayanan yang prima terhadap segementasi pasarnya.
d)     Promosi
Promosi adalah bagian dari strategi pemasaran. Namun bentuk kemasan seperti apa yang menjadi daya tarik dari segmentasi pasar BMW. Program – program peluncuran perdana satu produk atau rencana peluncuran produk – produk terbaru dari BMW harus mampu dikemas dalam bentuk yang sangat ekslusif, artistik, dan menarik. Ekslusif disebabkan karena segmentasi pasar BMW yang kalangan atas. Artistik dengan tidak pernah melupakan unsur seni dan keindahan serta harmonisasi dalam produk BMW. Menarik di sini adalah harus mampu melihat situasi dan kondisi yang beredar di masyarakat. Entah apakah itu turnamen olahraga atau kondisi lainnya harus mampu dimanfaatkan oleh BMW sesuai dengan imagenya.
e)      Harga produk
BMW idealnya harus mampu menghasilkan produk di tiap kelas kendaraan. Namun beberapa kelas tidak dimiliki oleh BMW, sepertinya BMW tetap hanya ingin mempertahankan bentuk dan kelas sedan sebagai Backbone produknya. Namun dengan adanya produk kendaraan yang dirakit di Indonesia (Completely Knock Diassembling /CKD) idealnya BMW mampu menurunkan harga jual kendaraan pada kelas – kelas produk yang mengalami perakitan melalui CKD. Sehingga dengan turunnya harga tersebut membuat segmentasi pasar atau konsumen BMW menjadi lebih luas dibandingkan sebelumnya.

1.2  Permasalahan
1.2.1        Kualifikasi Produk
·         MOBIL BMW
BMW Seri 3 adalah sebuah mobil eksekutif yang diciptakan produsen otomotif Jerman, BMW, sejak Mei 1975. BMW Seri 3 merupakan penerus dari 2002 coupe dan telah diproduksi dalam 5 inkarnasi dan tidak kurang dari 5 model yang berbeda. Pada generasi kedua BMW seri 3 tidak hanya dibuat dalam bentuk Coupe 2 pintu, tetapi juga hadir dengan bentuk Sedan 4 pintu, Converible atau Cabriolet yang atapnya bisa dibuka, dan Station Wagon atau Touring .Model sport berkemampuan tinggi yang diberi nama M3 hadir padatahun 1986. BMW M3 merupakan mobil yang tangguh untuk balapantouring, dan juga ikut dalam kejuaraan rally dunia / World Rally Championship (WRC) serta kejuaraan rally di Eropa. M3 berhasil menjadi juara dalam WRC Tour de Corse tahun 1987.Ini merupakan BMW seri 3 pertama yang resmi dijual di Indonesiayaitu 318i Sedan. Model awal menggunakan mesin M10, sedangkan model facelift yang hadir pada tahun 1989 menggunakan mesin M40.Pada generasi ketiga ini merupakan model yang sangat sukses dan menyenangkan untuk dikemudikan. Pertama kali diluncurkan di Jermanpada tahun 1991, dan masuk ke pasar dunia termasuk Indonesia dan Amerika Serikat untuk model tahun 1992.Model yang tersedia di Indonesia adalah 318i, 320i, dan 323i. Untuk Amerika Serikat, BMW E36 adalah 318i, 325i, dan M3 dalam bentuk Sedan, Coupe, dan Convertible. 325i kemudian digantikan oleh 328i.
BMW Seri 5 adalah mobil sedan dan station wagon kelasmenengah atas kelas atau kelas eksekutif yang diproduksi oleh BMW sejaktahun 1972.Bodi dirancang oleh Marcello Gandini, berbasis pada BMW Garmisch 2002ti Bertone yang muncul saat Geneva Show 1970. Gandini juga merancang Fiat 132 dan Alfa Romeo Alfetta, dua kendaraan lainnyadengan desain yang mirip.
Seri 5 telah memulai tradisi BMW untuk memberi penamaan dengant iga digit nomor. Digit pertama (5 dalam hal ini) mewakili model/seri, dua digit berikutnya (biasanya) mewakili besaran kapasitas mesin dalam silider (sepersepuluh), yang mana menjadi pembeda utama. Abjad/huruf tambahan atau sebuah kata biasanya juga ditambahkan di akhir dari sesusun tiga angka tadi untuk menunjukkan jenis bahan bakar yangdigunakan (bensin atau diesel), detail mesin atau transmisi, dan/atau jenisbodi. Huruf “i” misalnya mengacu pada definisi bahwa mesin pada kendaraan tersebut menggunakan sistem pasokan bahan bakar injeksi.Perjalanan BMW di Asia sejak 1930 dan pentingnya pasar Asia dan Asia Tenggara bagi BMW itu sendiri. Paska krisis di Amerika Serikat penjualan BMW kembali naik tumbuh 27% berkat penyegaran sejumlah produk dan akan disusul dengan Seri 6 Convertible, Seri 1 M dan sedan M5di tahun depan.
Seri 1 yang diluncurkan tahun 2004 adalah mobil BMW yang paling kecil, tersedia dalam 2 model yaitu koupe/konvertibel (E82/E88) dan hatchback (E81/E87). Seri 3 masuk dalam mobil kompak eksekutif, mulai diproduksi tahun 1975, sekarang memasuki generasi kelima dari (BMW E90); model-model yang tersedia antara lain sedan sport (E90), station wagon (E91), koupe (E92), dan konvertibel (E93). Seri 5 adalah sedan eksekutif mid-size, tersedia dalam versi sedan (E60) dan station wagon (E61). Seri 5 Gran Turismo (F07) yang dimulai mulai tahun 2010, akan mengisi segmen di antara mobil kelas station wagon dan crossover SUV.

BMW 7-Series (F01)
Jajaran mobil teratas BMW adalah sedan full-size eksekutif Seri 7. BMW juga banyak memperkenalkan teknologi barunya di BMW Seri 7 ini, seperti sistem iDrive.Seri 7 Hidrogen juga termasuk dalam salah satu mobil berbahan bakar hidrogen pertama di dunia, emisinya hanya berupa uap air. Ada juga Seri 6 adalah mobil mewah kelasgrand touring. Mobil roadster dan coupe 2 pintu Z4 (E85) sudah dijual sejak tahun 2002.

  BMW X3 SUV (E83)
X3 (E83), mobil crossover SUV pertama BMW, memulai debutnya pada tahun 2003 dan menggunakan platform Seri 3 E46/16. Menggunakan sistem penggerak 4 roda BMW yang mereka namakan BMW’s xDrive all-wheel drive. SUV lainnya, X5 (E70), dijual sejak tahun 2000. X6 dijual mulai Desember 2007 dan X1 mulai dijual tahun 2009.
·         Seri 1(E81) (2004–sekarang) Hatchback, koupe, dan konvertibel
·         Seri 3 (E90) (2005–sekarang) Sedan, koupe, konvertibel, dan wagon
·         Seri 5 (F10) (2010–sekarang) Sedan dan Wagon
·         Seri 5 Gran Turismo (2009–sekarang) Progressive Activity Sedan
·         Seri 6 (E63) (2003–sekarang) Koupe dan konvertibel
·         Seri 7 (F01)(2008–sekarang) Sedan
o    X1 (2009–sekarang) Compact Crossover SUV/Sports Activity Vehicle (SAV)
o    X3 (F25) (2010–sekarang) Compact Crossover SUV/Sports Activity Vehicle (SAV)
o    X5 (E70) (2006–sekarang) Compact Crossover SUV/Sports Activity Vehicle (SAV)
o    X6 (2008–sekarang) Sports Activity Coupe
o    Z4 (E89) (2009–sekarang) Sports Roadster

BMW M3 Coupé (E92)
Berasal dari BMW seri 3, BMW M3 masuk ke dalam kelas baru dalam jajaran mobil BMW: mobil produksi siap balap. Sejak kemunculannya, BMW M3 mendapatkan antusiasme yang lumayan baik, terutama karena mesinnya yang banyak memenangkan penghargaan.




·         MOTOR BMW
Sejarah motor BMW dimulai pada tahun 1921 ketika perusahaan tersebut mulai mesin manufaktur untuk perusahaan lain.  Manufaktur sepeda motor ini sekarang beroperasi di bawah merekBMW Motorrad.  BMW (Bayerische Motoren Werke AG) memperkenalkan sepeda motor pertama di bawah namanya, BMW R32, pada tahun 1923.
Di bawah ini adalah daftar tipe motor BMW R Series berdasar tahun peluncurannya.  Tetapi sebelumnya perlu diketahui arti singkatan masing-masing seri motor BMW seperti berikut ini:
Singkatan
Arti
S
Sport
R
Roadster
RS
Reisesport
RT
Reisetourer
LT
Luxustourer
GT
Grand Turismo
GS
Gelande Strasse
ST (R1200ST)
Sorttourer
ST (F650ST)
Strasse
CS (R100CS)
Classicsport
R-Series :


BMW R2 Series 1: 1931-1931
BMW R2 Series 2a: 1932-1932
BMW R2 Series 2/33: 1933-1933
BMW R2 Series 3: 1934-1934
BMW R2 Series 4: 1935-1935
BMW R2 Series 5: 1936-1936
BMW R3: 1936-1936
BMW R4 Series 1: 1932-1932
BMW R4 Series 2: 1933-1933
BMW R4 Series 3: 1934-1934
BMW R4 Series 4: 1935-1935
BMW R4 Series 5: 1936-1937
BMW R5: 1936-1937
BMW R6: 1937-1937
BMW R7 Tidak diproduksi,hanya prototipe.
BMW R10 Tidak diproduksi,hanya prototipe.
BMW R11 Series 1: 1929-1930
BMW R11 Series 2: 1930-1931
BMW R11 Series 3: 1931-1932
BMW R11 Series 4: 1933-1934
BMW R11 series 5: 1934-1934
BMW R12 Twin Carb: 1935-1942
BMW R16 Series 1: 1929-1930
BMW R16 Series 2: 1930-1932
BMW R16 Series 3: 1932-1932
BMW R16 Series 4: 1933-1933
BMW R16 Series 5: 1934-1934
BMW R17: 1935-1937
BMW R20: 1937-1938
BMW R23: 1938-1940
BMW R24: 1948-1950
BMW R25: 1950-1951
BMW R25/2: 1951-1953
BMW R25/3: 1953-1956
BMW R26: 1956-1960
BMW R27: 1960-1966
BMW R28 Military: 1964-1964
BMW R32: 1923-1926
BMW R35: 1937-1940
BMW R37: 1925-1926
BMW R39: 1925-1927
BMW R42: 1926-1928
BMW R45: 1978-1985
BMW R47: 1927-1928
BMW R50: 1955-1960
BMW R50/2: 1960-1969
BMW R50/5: 1969-1973
BMW R50S: 1960-1962
BMW R50US: 1967-1969
BMW R51: 1938-1940
BMW R51/2: 1950-1951
BMW R51/3: 1951-1954
BMW R52: 1928-1929
BMW R57: 1928-1930
BMW R60: 1956-1960
BMW R60/2: 1960-1969
BMW R60/5: 1969-1973
BMW R60/6: 1973-1976
BMW R60/7: 1976-1982
BMW R60US: 1967-1969
BMW R61: 1938-1941
BMW R62: 1928-1929
BMW R63: 1928-1929
BMW R65: 1978-1985
BMW R65RT: ? ?
BMW R65GS: 1987-1992
BMW R65LS (Luxus Sport): 1981-1985
BMW R65 Mono: 1985-1993
BMW R65RT Mono: 1985-1988
BMW R66: 1938-1941
BMW R67: 1951-1951
BMW R 67/2: 1952-1954
BMW R67/3: 1955-1956
BMW R68: 1952-1954
BMW R69: 1955-1960
BMW R69S: 1960-1969
BMW R69US: 1967-1969
BMW R71: 1938-1941
BMW R75/5: 1969-1973
BMW R75/6: 1973-1976
BMW R75/7: 1976-1979


·         MINI COOPER
Mini (ditulis sebagai MINI) adalah merek perusahaan otomotif Britania Raya yang dimiliki oleh BMW. Mobil-mobil buatan MINI berkompetisi di kelas mobil-mobil kecil.
Mini sendiri pada awalnya berasal dari sebuah mobil kecil yang dulu dikenal dengan nama Morris Mini-Minor dan Austin Seven, diluncurkan oleh British Motor Corporation tahun 1959, kemudian berkembang menjadi merek terpisah dengan berbagai modelnya, misalnya ClubmanTraveller dan Moke. Mobil Mini yang asli berbentuk 2 pintu masih diproduksi sampai tahun 2000. Model baru dari mobil ini dikembangkan mulai tahun 1995 dan akhirnya model itu diluncurkan tahun 2001.
Merek MINI sendiri pada awalnya dimiliki oleh British Motor Corporation, lalu pada tahun 1966 menjadi bagian dari British Motor Holdings. British Motor Holdings bergabung dengan Leyland Motorstahun 1968 dan membentuk British Leyland.[1] Tahun 1980an British Leyland terpecah dan di tahun 1988 Rover Group, termasuk Mini, diambil alih oleh British Aerospace.[1] Tahun 1994 Rover Group diakuisisi BMW. Tahun 2000 Rover Group dipecah lagi oleh BMW, dan BMW hanya menyisakan merek Mini saja.
Mini Hatch/Hardtop, Clubman dan Convertible semuanya dirakit diPabrik Oxford di Cowley, Britania Raya,[3] dan Countryman dirakit oleh Magna Steyr di Austria.
·         Rolls-Royce
Rolls-Royce adalah sebuah himpunan perusahaan, yang semuanya berakar dari perusahaan pembuat mobil dankapal terbang Britania yang didirikan oleh Henry Royce danC.S. Rolls pada tahun 1906. Perusahan-perusahaan tersebut adalah:
ü  Rolls-Royce plc, yang memegang peran utama dalam ekonomi, adalah perusahaan teknik Britania yang menspesialisasikan dalam produk berbasis-turbin, terutama mesin pesawat, tetapi menyediakan produk dan jasa yang luas dalam masyarakat dan militer.
ü  Rolls-Royce Motor Cars Limited, adalah pemroduksi mobil mewah, yang dimiliki oleh BMW, yang memulai pengantaran model tunggal, the Phantom (hantu), di Januari 2003.
ü  Bentley Motors adalah kelanjutan dari divisi mobil Rolls-Royce pertama. Sejak 1998 perusahaan ini dimiliki oleh Grup Volkswagen. Mobil Rolls-Royce dan Bentley saling berbagi dalam mekanik sejak pengambilan Bentley oleh Rolls-Royce pada tahun 1931, sering kali berbeda hanya di bagian “radiator grille”. Di tahun 2003 perusahaan ini tidak lagi memproduksi mobil Rolls-Royce, setelah dibelinya merk dagang Rolls-Royce oleh BMW dari Volkswagen.
Nama julukan untuk Rolls-Royce adalah Rolls dan Roller, meskipun diDerby (markas besar Rolls-Royce plc terletak), perusahaan ini dikenal dengan Royce’s. Istilah “Rolls-Royce x” seringkali digunakan untuk menggambarkan yang terbaik dari tipenya.
1.2.2. Prospes Pengembangan Pasar Internasional
Akan dijelaskan apa yang menjadi sasaran dan strategi yang akan digunakan oleh BMW untuk mencapai sasaran perusahaan mereka. Pada dasarnya strategi adalah sesuatu yang ada di dalam sikuls dinamika kegiatan (pikir, pilih, tindak) manusia yang membuat siklus tersebut berpola, koheren, konsisten dengan melalui proses melalu semua fungsi, level, waktu sehingga dapat memaksimalkan potensi pada sektor kesempatan dan kekuatan sebagai faktor internal perusahaan atau organisasi dan ancaman dan kelemahan dapat disingkirkan sehingga perusahaan atau organisasi dapat mencapai tujuannya, visi terwujud dam misi dapat dilaksanakan
1.2.3. Jaringan Internasional
BMW Group adalah produsen mobil dan motor tersukses di dunia dengan merek BMW, MINI, Husqvarna Motorcycles dan Rolls-Royce. Sebagai perusahaan global, BMW Group mengoperasikan 25 fasilitas produksi di 14 negara dan mempunyai jaringan penjualan global di lebih dari 140 negara.

 1.2.4. Strategi Pasar Internasional
Mengidentifikasi dan mendorong potensi pertumbuhan. Mengetahui apa yang kami wakili. Mengakui dimana kami bersalah dan membuat kendaraan yang terbaik di setiap kesempatan. Setelah strategi yang jelas.
Tujuannya telah mencapai berada pada dasarnya titik tolak bagi tantangan baru di masa kini, Ini adalah filosofi yang menginspirasi setiap individu di BMW Group. Ini mempengaruhi struktur perusahaan dan memainkan peran penting dalam proses pengambilan keputusan di dewan direksi perusahaan. Etos kerja perusahaan BMW menemukan ekspresi dalam mengejar tujuannya tanpa kompromi. Hasilnya? Posisi merek BMW dengan profil jelas. Mobil dan sepeda motor yang mempesona orang di seluruh dunia dan semakin bayak pengagum baru setiap hari. Dan tingkat keberhasilan yang melihat BMW Group pergi dari kekuatan yang biasa menuju kekuatan yang lebih besar.
Dengan tiga merek, BMW, MINI dan Rolls-Royce motor Mobil, BMW Group memiliki pemandangan yang ditetapkan tegas pada sektor premium pasar otomotif internasional. Untuk mencapai tujuannya, perusahaan tahu bagaimana untuk menggunakan kekuatannya dengan efisiensi yang tak tertandingi dalam industri otomotif. Tujuan strategis adalah jelas: BMW Group adalah penyedia terkemuka produk dan layanan premium premium untuk mobilitas individu.
1.3  LOKASI PERUSAHAAN
 Lokasi perusahaan BMW ini tersebar di banyak Negara, berikut adalah penjelasannya:
 1.3.1        Kantor Pusat
“BMW-Vierzylinder “BMW four-cylinder”; also BMW Tower
Bangunan ini adalah salah satu Lambang Kota Munich, Germany. Di mana yang telah menjabat sebagai markas besar dunia untuk mobil Bavaria selama lebih dari 30 tahun. Ini dinyatakan sebuah bangunan bersejarah yang dilindungi sejak tahun 1999. Bangunan ini mengalami renovasi dimulai pada tahun 2004 dan selesai pada tahun 2006.
Kedua bangunan dirancang oleh arsitek Austria Karl Schwanzer yang memiliki ketinggian kira-kira 101 Meter dan Menara ini memiliki diameter 52,30 meter. Bangunan ini memiliki 22 lantai, dua di antaranya adalah ruang bawah tanah dan 18 lainnya berfungsi sebagai ruang kantor.
 1.3.2        Kantor Cabang
Kantor Cabang BMW ada di sekitar 140 seluru Negara didunia ini, tapi saya akan menjelaskan Kantor cabangnya di beberapa negera.
ü  Afrika Selatan
BMW sudah merakit mobil-mobilnya di Afrika Selatan sejak 1968, ketika pabrik Praetor Monteerders dibangun di Rosslyn, dekatPretoria. BMW membeli saham perusahaan itu, dan mengakuisisi penuh tahun 1975, sehingga menjadi BMW Afrika Selatan. Perusahaan ini menjadi perusahaan penuh yang dimiliki BMW pertama di luar Jerman. 3 model yang ada di pasar Afrika Selatan adalah E23 M745i (1983), BMW 333i (1986), dan E30 BMW 325is (1989).
Tidak seperti pabrikan Amerika Ford dan GM, yang memilih hengkang dari negara itu tahun 1980-an, BMW tetap mengoperasikan perusahaannya di Afrika Selatan. Ketika rezimapartheid berakhir tahun 1994, dan tarif impor turun, BMW Afrika Selatan berhenti memproduksi lokal Seri 5 dan Seri 7 agar dapat berkonsentrasi untuk memproduksi BMW Seri 3. Seri 3 buatan Afrika Selatan telah diekspor ke beberapa negara dengan mobil setir kanan seperti Jepang, Australia, Selandia Baru, Britania Raya, Malaysia, Singapura, dan Hong Kong, serta Sub-Sahara Afrika. Sejak tahun 1997, BMW Afsel juga memproduksi mobil setir kiri yang akan diekspor ke Taiwan, Amerika Serikat, Iran, dan Amerika Selatan.
Mobil BMW dengan nomor identifikasi kendaraan berawalan “NC0″ adalah mobil BMW yang dibuat di Afrika Selatan.
ü  Amerika Serikat Pabrik BMW A.S di Spartanburg.
BMW Manufacturing Co memproduksi mobil BMW seperti X5, dan belakangan X6 di Greer dekat Spartanburg, Carolina Selatan, A.S. BMW X3 juga mulai dibuat di Spartanburg. BMW dengan nomor identifikasi kendaraan berawalan “4US” dan “5US” diproduksi di Spartanburg.
Tahun 2010 BMW mengumumkan kalau mereka akan berinvestasi 750 juta dolar AS untuk berekspansi di pabrik Spartanburg. Pabrik baru ini nanti bisa memproduksi 240.000 unit kendaraan baru per tahun, dan akan menjadi pabrik mobil terbesar di A.S dilihat dari jumlah karyawannya.
ü  India
BMW India didirikan pada tahun 2006 di Gurgaon (National Capital Region). Pabrik perakitan untuk Seri 3 dan Seri 5 mulai beroperasi di Chennai pada awal 2007. Konstruksi pabrik perakitan dimulai bulan Januari 2006 dengan investasi lebih dari 1 miliar rupee India.
ü  China
BMW menandatangani kontrak joint ventura dengan Brilliance Automotive tahun 2003 untuk memproduksi sedan BMW di China, sedangkan pembukaan pabrik bulan Mei 2004 di timur laut kotaShenyang.
ü  Kanada
Bulan Oktober 2008, BMW Grup Kanada diberi penghargaan salah satu dari Greater Toronto’s Top Employers oleh Mediacorp Canada Inc.
ü  Mesir
Bavarian Auto Group adalah sebuah grup perusahaan multinasional yang didirikan bulan Maret 2003 yang ditunjuk sebagai importirm mobil BMW dan Mini di Mesir. Perusahaan ini juga mempunyai hak eksklusif untuk merakit, menjual, dan melakukan perawatan terhadap produk BMW di Mesir. BAG telah berinvestasi 100 juta dolar AS di 7 perusahaan.
Sekarang, fasilitas pabrik Bavarian Auto bisa untuk merakit model BMW Seri 3, Seri 5, Seri 7 dan X3. Sedangkan model yang masih diimpor adalah BMW Seri 1, Seri 6, X5, X6 dan semua Mini.
ü  Indonesia
Sedangkan sekarang BMW berkerja sama dengan Astra Internasional dan PT Gaya Motor dengan membuat Pabrik Perakitan di Indonesia yakni di Sunter, Jakarta.
Sebuah sedan BMW 523i yang telah selesai dirakit di pabrik PT Gaya Motor, Sunter, Jakarta
Dan Negara-Negara yang lain di belahan dunia ini yang tidak dapat saya jabarkan satu persatu dimakalah ini.

BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1. Konsep Pemasaran Internasional
Konsep pemasaran yang dipakai oleh BMW yakni melihat apa dan bagaimana keinginan serta kebutuhan para costumernya yang ternasuk dikalangan menengah atas, peran para strategy directorserta marketing manager dalam mengambil keputusan saat memproduksi dan memasarkan produk mereka ke pasar sangatlah besar pengaruhnya di sini. Mereka memainkan peran yang penting dan sentral untuk kondisi ini. Selain itu ada pula yang lain, yaitu:
a)             Promosi melalui peluncuran perdana produk baru dengan kemasan artistik, ekslusif, dan profesional
b)            Sponsori acara – acara berlabel mewah seperti turnamen golf dengan hadiah model produk terbaru BMW
c)             Kerjasama dengan media cetak dan elektronika yang membawa nama serta industri otomotif
d)            Mengadakan program acara Test Drive
e)             Melakukan komparasi secara adil dengan melibatkan insan – insan otomotif untuk melakukan komparasi produk dengan kompetitor mereka.
2.2.  Konsep Multinasional
Konsep multinasional yang digunakan perusahaan ini dikarenakan tidak mencukupinya permintaan pasar dengan mereka memproduksi di pabrik pusatnya, selain itu mereka juga mengambil keputusan ini yaitu karena menghemat biaya serta dapat mendapatkan bahan-bahan mentah yang murah di Negara-negara berkembang seperti di Afrika Selatan, Mesir dan Indonesia. Tetapi mereka tetap memberikan guarantee sama dengan mereka membuat dinegara awal mereka menciptakan kendaraannya yaitu di Jerman. Soal kenyamanan dan safety berkendara selalu mereka junjung demi memuaskan hasrat konsumen yang membeli produk mereka.

2.3. Konsep strategi
a)      Inovasi produk – produk BMW sehingga tetap menjadi produk dengan kelengkapan teknologi yang lebih moderen atau terkini dibandingkan dengan kompetitornya.
b)      Memberikan pelatihan atau Training terhadap staf dan karyawan mereka sehingga menampilkan etos kerja serta performa yang handal dan profesional
c)      Menciptakan produk di setiap kelas otomotif yang memiliki segmentasi pasar terbesar. Sebagai contoh dari produk BMW yang ada mobil keluarga atau Family Car hanya mereferensi dari bentuk sedan menjadi bentuk Saloon. Sehingga BMW tidak pernah menciptakan bentuk produk seperti Toyota Avanza atau Toyota Innova.
d)     Perbaiki kekurangan manajemen perusahaan sehingga struktur organisasi dan perusahaan menjadi lebih solid dan kuat dalam menjalankan etos kerja dalam bisnis mereka.
e)      Pelajari dan analisis melalui riset untuk mengembangkan lebih lanjut produk – produk unggulan dari BMW. Sebagai contoh adalah seri 3 dengan kelas – kelasnya yang telah lama malang melintang menjadi produk unggulan BMW.
f)       Menciptakan suasana kerja yang koperatif antara staf yang satu dengan staf yang lainnya sehingga menjadi satu kondisi yang sangat kondusif dalam memberlakukan kesolidan antara divisi yang satu dengan divisi lainnya.
g)      Memberikan kompensasi atau insentif serta jenjang jabatan yang dirancang dan distandarisasi sehingga staf lebih percaya diri dalam mengabdikan dirinya dalam perusahaan.

BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN
2.1 Analisis Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan, merupakan ruang dimana perusahaan dapat berkreasi untuk memasarkan produk – produknya. Serta merupakan lahan untuk mendapatakan kepercayaan dari masyarakat juga mendapatakan keuntungan yang melimpah.Kepercayaan dari masyarakat ini berasal dari bagaimana perusahaan bisa memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen,serta bagaimana CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahaan itu sendiri bisa berjalan.Sehingga maju tidaknya suatu perusahaan tergatung akan kinerja para karyawan perusahaan tersebut.
2.1.1 Lingkungan Makro
Lingkungan makro adalah lingkungan luar yang secara tidak langsung ikut mempengaruhi dan memiliki peranan besar terhadap proses kegiatan serta eksistensi sebuah organisasi, khususnya perusahaan. Lingkungan  makro itu sendiri terdiri dari enam lingkungan, yaitu : lingkungan demografi, lingkungan ekonomi, lingkungan alam, lingkungan teknologi, lingkungan pemerintahan/politik, dan lingkungan budaya.
·         Demografi
Tren  demografi dapat menjadi kekuatan utama  yang mendasari  kekuatan  pasar. Beberapa  varabel  demograpi meliputi umur, pendapatan, pendidikan dan letak  grograpi.  Apakah faktor demografis mempengaruhi  arah ukuran pasar atau bagian pasar ? Apakah demografis  menunjukkan peluang atau ancaman.
Memang di Indonesia ini tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan kita masih terbilang rendah dengan Negara-Negara maju lainnya, tetapi bukan berarti pasar pengguna BMW di Indonesia jarang. Akan tetapi banyak juga orang yang berminat dengan mobil high class ini walau harganya ternasuk barang mahal.
·         Ekonomi
Evaluasi  strategi termasuk mempertimbangkan  tentang ekonomi, terutama inflasi dan dasar kondisi kesehatan ekonomi yang diukur dari tingkat  pengangguran  dan pertumbuhan  ekonomi.  Investasi  pada   industri  padat modal membutuhkan waktu yang tepat pada situasi  ekonomi yang  sehat daripada saat ekonomi lesu.  Biasanya  dalam kenyataan lapangan  cukup dengan melihat kondisi ekonomi pada umunya akan dapat mengukur kesehatan ekonomi industri  individual.
Dewasa kini Indonesia termasuk salah satu dengan Negara yang perekonomiannya yang mulai menanjak walau hanya sedikit, dan peluang itulah yang diambil oleh produsen mobil BMW yakni mengejar pangsa yang terkenal akan sifat konsumtifnya orang Indonesia.
·         Teknologi
Salah  satu  dimensi dalam  analisis  lingkungan  adalah trend perubahan teknologi atau penerapan teknologi  yang berkembang di pasar atau industri yang selanjutnya akan mempengaruhi strategi. Perubahan teknologi akan menghadirkan peluang dan sebaliknya adanya alternatif teknologi baru juga akan menghadirkan ancaman. Sebagai  contoh, industri  televisi  kabel, yang  mempermudah dan lebih jelas dalam menikmati siaran televisi di rumah dibanding televisi dengan bantuan dari sinyal satelit.
Dengan semakin majunya teknologi dewasa ini, BMW tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan membuat inovasi serta perubahan yang lebih baik dari hari kehari demi tercapainya tujuan mereka yakni menjadi merk mobil no satu di dunia. Dan pasar Indonesia mereka anggap adalah pasar yang segar untuk mengenalkan teknologi yang mereka punya.
·         Pemerintah
Adanya perubahan dan munculnya undang-undang  atau peraturan  baru dapat menampilkan ancaman  dan  peluang. Serta pemerintahan yang stabil dan keamanan yang terjamin adalah salah satu faktor utama dalam lingkungkan makro.
Indonesia adalah Negara yang tergolong aman dan stabil tingkat keamanannya serta regulasi perundang-undangannya yang longgar daripada Negara-Negara lain, ini juga salah satu faktor pendorong minatnya BMW memasarkan produknya di Indonesia.
·         Kebudayaan
Bahwa  arah  perubahan budaya  dapat  mendatangkan ancaman dan peluang sepanjang ada kesuaian dengan  perusahaan.
Budaya yang dianut oleh Indonesia adalah budaya yang terbuka, jadi tidak sulitlah bagi perusahaan besar seperti BMW untuk memasuki pangsa pasar Indonesia apalagi mereka memiliki produk yang mumpuni.
2.1.2. Lingkungan Mikro
Lingkungan mikro meliputi lingkungan internal perusahaan (beberapa departemen dan tingkat manajemennya) karena lingkungan mikro atau internal perusahaan itu mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini lingkungan mikro perusahaan ini sejauh ini tidak mengalami masalah yang berarti dikarenakan cara para pemimpinnya yang membuat bisnis yang humanis ”bisnis yang memanusiakan manusia”, oleh karena itu di segi lingkungan mikro perusahaan BMW tidak mengalami masalah yang susuh untuk ditindak lanjuti.
2.1.2.1. Persaingan antar Industri
Kompertitor-kompetitor perusahaan BMW ini bukan hanya terdapat di dalam negeri saja, bahkan ada yang dari luar negeri. Yakni:
·         Mercedes Benz (jerman) pesaing terberat BMW dalam memproduksi mobil” mewah,mungkin karena perusahaan ini adalah termasuk perusahaan mobil yang tertua di dunia dan dengan pengalamannya yang telah lama, oleh maka dari itu Mercedes Benz memiliki tingkat keamanan kelas 1. Dan karena itu pula banyak kepala-kepala negara yang memakai kendaraan Mercedes Benz tersebut menjadi mobil kenegaraannya.
·         Audi AG (jerman) produsen ini memproduksi mobil segala harga dan jenis, karena Audi adalah anak perusahaan Group Volkswagen yang juga memproduksi porsche
·         Toyota (jepang) raksasa otomotif dunia ini bukan hanya memproduksi mobil mobil murah saja, akan tetapi toyota juga mulai membuat mobil kelas premium dengan nama LEXUSnya, dan ini salah satu pesaing berat BMW.
2.1.2.2. Pendatang Baru
Pendatang baru dalam kelas mobil Premium ini mungkin hanyalah berada di Toyota,sedangkan yang lain masih seperti biasa. Mobil-Mobil Italy yang terkenal kencang dan berbody aerodinamis dan mobil amerika yang terkenal dengan mesinnya yang garang termasuk pemain lama, tetapi para pecinta kendaraan itu berbeda-beda selera. Terkandang orang itu tidaklah melihat kebutuhan belaka akan tetapi dengan trendmark itu orang terkadang membeli suatu produk. Saat  ini Negara yang lagi berbenah dalam segi perekonomian yang berkembang perat yaitu china, dan orang di china itu berani membuat tiruannya dengan harga yang sangat miring bahkan tidak masuk akal, akan tetapi itu tidak terlalu berpengaruh besar dengan penjualan produk BMW ini karena beda peminatnya.
2.1.2.3. Pembeli
Pembeli utama produk ini adalah orang-orang dari kalangan menengah keatas bahkan bisa termasuk kalangan jet set karena harganya yang mahal serta suku cadangnya yang mahal itulah yang membuat orang untuk berfikir membelinya, tetapi orang yang mementingkan suatu kendaraan yang nyaman, aman dan berkelas sudah pasti memilih kendaraan ini karena kendaraan keluaran pabrik BMW ini adalah kendaraan berkelas dan telah mengalami uji coba beberapa kali demi memastikan kualitas kendaraan ini.
Dan banyaknya mobil ini dipakai di eropa karena selain tidak terlalu mahal juga orang eropa itu terkenal suka akan kemewahan serta kenyamanan.
2.1.2.4. Produk Pengganti
Karena kebutuhan akan kendaraan sekarang ini sangat tinggi sehingga produk BMW ini laku dipasaran itu dikarenakan mobilitas manusia saat ini sangat sibuk jadi mungkin produk ini terganti apabila suatu di suatu daerah atau disuatu Negara tersebut melarang bagi kendaraan beroda 4 dan juga bila suatu daerah tersebut menyediakan kendaran umum yang dapat memuaskan serta waktu-nya yang on time mungkin akan terganti produk BMW ini.

2.2       Analisis Lingkungan Internal
2.2.1    Penjualan
VIVAnews – Pabrikan mobil premium asal Jerman, BMW, sukses menjadi mobil mewah terlaris di dunia sepanjang September lalu. BMW berhasil mencatat penjualan 128.446 unit atau meningkat 9,3 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Berkat capaian penjualan itu, BMW juga berhasil menyisihkan dua kompetitor utama, yang juga berasal dari Jerman, yaitu Audi AG dan Mercedes-Benz.
“Hingga akhir kuartal ketiga ini, kami sudah berhasil mencapai target penjualan sepanjang 2011, yaitu 1,6 juta unit lebih,” kata Ia Robertson, Kepala Penjualan BMW, seperti dilansir Automotivenews, Selasa, 11 Oktober 2011.
Grup BMW, yang meliputi BMW, MINI, dan Rolls Royce, pada bulan September lalu, berhasil menjual sebanyak 159.214 kendaraan atau naik 11,4 persen. Secara kumulatif sepanjang Januari-September penjualan grup itu telah mencapai 1,23 juta unit.
Sedangkan, model BMW yang paling banyak diminati konsumen sepanjang September adalah BMW X3, BMW X1 dan BMW X-5.  Data pabrikan itu menunjukkan, BMW  X3 terjual 11.345 unit, BMW X1 dan BMW X-5 masing-masing terjual 12.535 dan 28.911 unit.
Adapun, Mercedes-Benz mencatatkan penjualan 120.982 unit dan Audi AG sebanyak 120.200 unit selama September lalu.
Sedangkan menurut laporan liputan6, Frankfurt: BMW AG mementapkan diri untuk tetap menjadi mobil premium terlaris di dunia, setelah penjualan global merek inti perusahaan naik 9,3 persen menjadi 128.446 unit pada September lalu.
Kenaikan ini menempatkan BMW di atas pesaingnya Audi, yang penjualannya tumbuh 1,7 persen menjadi 120.200 unit pada September, dan Mercedes-Benz, yang penjualannya naik 2 persen menjadi 120.982 unit pada periode yang sama.
“Pada akhir kuartal ketiga kita menemukan diri kita pada jalur yang benar untuk meraih target penjualan lebih dari 1,6 juta unit kendaraan pada 2011, dan tetap menjadi nomor satu diantara produsen mobil premium sekali lagi pada tahun ini,” kata Kepala penjualan BMW Ian Robertson dalam pernyataannya Senin (12/10).
Penjualan keseluruhan kendaraan BMW Group termasuk merek Mini dan Rolls-Royce, tumbuh 16 persen dalam sembilan bulan pertama tahun ini menjadi 1,23 juta unit. Pada September, kelompok merk ini menjual 159.214 unit kendaraan, atau naik 11,4 persen.
Penjualan BMW X3, X1 dan 5-series terus membantu mengangkat angka penjualan keseluruhan. Penjualan SUV kecil X3 naik 260,6 persen menjadi 11.345 unit pada September, sementara pengiriman X1 naik 24,7 persen menjadi 12.535 unit pada periode yang sama. Sedangkan sedan kelas menengah Seri 5 terjual 27.811 unit bulan lalu atau naik 29,7 persen.
Pada September, di kelompok merek Mini terjual 30.387 unit atau naik 20,5 persen. Kenaikan pengiriman ini didorong sebagian oleh keberhasilan penjualan Mini Countryman, yang telah terjual 76.000 unit sejak diluncurkan lebih dari setahun lalu. Penjualan Mini sejak Januari telah meningkat sebesar 24,1 persen menjadi 208.216 unit.
Sementara kelompok sedan Ultra-mewah Rolls-Royce angka penjualannya tumbuh 41 persen dalam sembilan bulan pertama menjadi 2.441 unit.
Di AS, yang merupakan pasar terbesar BMW Group, pabrikan ini melaporkan penjualan kendaraan pada September sebanyak 25.749 unit atau 11,4 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Sedangkan di kandangnya sendiri, Jerman yang merupakan pasar terbesar kedua BMW, pertumbuhannya rebound dari angka penjualan stagnan musim panas, dengan angka pengiriman naik 9,9 persen menjadi 23.809 unit pada September.
Penjualan di China, sebagai pasar terbesar ketiga BMW, penjualan naik 20,9 persen pada periode yang sama menjadi 18.588 unit.
Sejak Januari, BMW telah menjual 1,02 juta mobil atau naik 14,5 persen dibanding 2010.
Audi sebelumnya mengungkapkan rencananya untuk menyalip BMW di penjualan mobil mewah pada tahun 2015, dengan target penjualan 1,3 juta unit mobil tahun ini. Produsen mobil itu mengatakan bahwa penjualan produk barunya naik 17,4 persen menjadi 973.200 unit dalam sembilan bulan pertama.
Sementara Mercedes mengatakan bulan lalu bahwa penjualan mobilnya dan merek Smart diperkirakan melampaui 1,35 juta unit pada 2010, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebanyak 1,3 juta unit. Penjualan merek Mercedes mencapai 919.288 unit dalam sembilan bulan pertama tahun ini atau naik 7,6 persen. (autonews.com/mla)
Dari dua berita diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan BMW AG ini adalah salah satu market leader  di kelas mobil premium, karena mobil ini tidaklah terlalu mahal daripada pesaingnya akan tetapi dari segi kenyamanan, keamanan, serta serta performa yang tinggi. Tetapi dari segi harga, harga yang ditawarkan BMW lebih rendah daripada Mercedes Benz. Bila ingin memiliki mobil yang lebih mewah lagi, di BMW AG juga ada mobil Rolls-Royce yang dari dulu termasyur dengan mobil super mewah untuk kalangan jet set.
2.2.2. Pemasaran
Kembali ke konsep yang awal Konsep pemasaran yakni melihat apa dan bagaimana keinginan serta kebutuhan para costumernya yang ternasuk dikalangan menengah atas, peran para strategy directorserta marketing manager dalam mengambil keputusan saat memproduksi dan memasarkan produk mereka ke pasar sangatlah besar pengaruhnya di sini. Mereka memainkan peran yang penting dan sentral untuk kondisi ini. Selain itu ada pula yang lain, yaitu:
a)             Promosi melalui peluncuran perdana produk baru dengan kemasan artistik, ekslusif, dan profesional
b)            Sponsori acara – acara berlabel mewah seperti turnamen golf dengan hadiah model produk terbaru BMW
c)             Kerjasama dengan media cetak dan elektronika yang membawa nama serta industri otomotif
d)            Mengadakan program acara Test Drive
e)             Melakukan komparasi secara adil dengan melibatkan insan – insan otomotif untuk melakukan komparasi produk dengan kompetitor mereka.
2.2.3. Sumber Daya Keuangan
2.2.4    Sumber Daya Manusia
Tempat kerja yang terbuka menggantung di sepanjang dua lantai, seperti air terjun. Badan-badan mobil berjalan di sepanjang jalur, disinari cahaya biru yang sangat lembut. Jika parade mobil setengah jadi melambat, para insinyur akan merasakan perubahan denyut pabrik dan dengan cepat menyelidiki permasalahan yang muncul. Pemeriksaan kualitas secara mingguan di sebuah plaza yang dilalui para pekerja saat menuju tempat makan siang, menjamin semua orang dengan cepat sadar bila ada kesemrawutan produksi. Kombinasi antara kebersamaan dan keterbukaan mencetuskan pertemuan-pertemuan yang terjadi begitu saja di antara para pekerja, insinyur logistik, dan pakar kualitas.
Itulah suasana di pabrik mobil BMW, Jerman. Situasi seperti itu memberi gambaran bahwa BMW adalah perusahaan otomotif yang paling tidak formal. Pembeli BMW mungkin tidak tahu bahwa ketika duduk di belakang kemudi, mereka sedang mengendarai sebuah mesin yang lahir dari ribuan sesi lempar gagasan yang dilakukan begitu saja. Tidak seperti kebanyakan perusahaan mobil yang kepala desainnya mendiktekan garis besar rancangan kendaraan kepada para pegawai, desainer-desainer BMW hanya diberi sasaran secara garis besar. Dan, dari situ mereka bebas memunculkan konsep terbaik mereka.
Untuk mengoptimalkan potensi karyawan, BMW biasanya menyatukan para desainer, insinyur, dan ahli pemasaran untuk bekerja secara intensif dalan sebuah proyek. Rolls-Royce Phantom desain terbaru, misalnya, diberi julukan “The Bank” karena 10 anggota perancangnya menghabiskan waktu di sebuah bangunan bank kuno di Marble Arch di London, yang setiap harinya dilewati banyak mobil Rolls-Royce.
Tapi, tahukah Anda, bahwa kekuatan BMW hingga menjadi produsen mobil yang paling dikagumi berasal dari keselarasan dengan pekerja yang berakar pada perjanjian di masa lampau?
Dunia BMW sekarang ini adalah buah perjuangan sejak 1959. Saat itu perusahaan tersebut hampir bangkrut dan hanya selangkah dari diambil alih Mercedes. Trauma dari zaman tersebut menjadi momen sangat penting dalam kisah BMW. Kisah itu diceritakan secara berulang di setiap masa orientasi pegawai baru pabrik. Jika bukan karena jaminan keluarga Quandt yang kaya –hingga kini masih menjadi pemegang saham mayoritas dengan 46 persen kepemilikan– dan perjanjian dengan pekerja untuk mempertahankan perusahaan tetap hidup, BMW tidak akan ada hari ini.
Kerja keras, kepedulian karyawan, dan iklim berbagi pengetahuan itulah yang membangkitkan perusahaan ini dari keterpurukan. Pada 1972, jauh sebelum perusahaan Eropa lain rela membayar lebih kinerja karyawan, perusahaan Jerman ini telah memberi sebagian keuntungan kepada para karyawan. BMW membuat rencana, bilamana perusahaan memenuhi target-target finansial, maka akan membagi tunjangan khusus sebanyak 1,5 bulan gaji di akhir tahun. Sebagai balasan, para pekerja menjadi lebih komit.
Di masa itu, istilah aset intelektual mungkin belum terdengar. Akan tetapi, kebijakan BMW yang menempatkan karyawan di atas kepentingan lain merupakan bukti bahwa sejak dulu perusahaan ini sangat menghargai kontribusi karyawan. Dari hasil studi yang dilakukan Teleos, terdapat 8 dimesi yang perlu dikembangkan dalam rangka mewujudkan knowledge enterprise, yang meliputi: kepemimpinan, budaya perusahaan, iklim berbagi dan berkolaborasi, manajemen intelektual kapital, manajemen pengetahuan kustomer, pembelajaran organisasi, inovasi, dan upaya mengubah pengetahuan menjadi nilai bagi perusahaan. Kedelapan dimensi tersebut lah yang digunakan sebagai kerangka dalam Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE).
Kedelapan dimensi tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat bagian. Pertama, menjadi knowledge enterprise dimulai dengan membangun kepemimpinan dan budaya perusahaan yang memacu pertumbuhan pengetahuan. Kedua, melaksanakan kegiatan knowledge management (KM) untuk menciptakan iklim kolaborasi dan berbagi pengetahuan. Ketiga, mengaitkan KM dengan realitas bisnis. Pengetahuan yang langsung berimplikasi terhadap bisnis perusahaan, antara lain: berinovasi, pembelajaran organisasi, pengelolaan pengetahuan pelanggan dan stakeholder, serta pengelolaan modal intelektual akan mendorong perkembangan bisnis dengan menciptakan produk yang dibutuhkan pasar. Di sisi lain, perusahaan makin berkompeten melalui pembelajaran dan memiliki aset-aset intelektual yang dibutuhkan dalam bisnis. Dan keempat, KM dalam menciptakan nilai bagi perusahaan, ditujukan untuk menyelaraskan berbagai inisiatif terhadap nilai perusahaan. Yang menarik, BMW telah melakukan keempat hal tersebut jauh sebelum perusahaan lain menyadari pentingnya KM dalam membangun dan mempertahankan orang-orang terbaik di perusahaan.
Mewujudkan aset pengetahuan dapat dimulai dengan membangun kepedulian tentang KM dengan cara melakukan assessment terhadap kesiapan organisasi. Dalam hal ini, assessment dapat dilakukan dengan menggunakan kerangka MAKE. Setelah itu, dilanjutkan dengan mengikuti MAKE Award. Melalui ajang bergengsi ini perusahaan dapat melakukan benchmark terhadap penerapan KM di perusahaan-perusahaan unggul. Berikutnya, melakukan pemetaan dan identifikasi terhadap aset pengetahuan yang telah dimiliki dan aset pengetahuan yang harus dimiliki, dilanjutkan dengan mendesain strategi KM.
Dalam membangun perusahaan berbasis pengetahuan, inisiatif KM harus diselaraskan dengan nilai-nilai perusahaan. Untuk itu diperlukan evaluasi, coaching dan monitoring, serta perbaikan yang dilakukan secara terus-menerus.
2.2.5. Penelitian dan Pengembangan
Para Petinggi BMW AG mengatakan bahwa kamajuan perusahaan ini bergantung pada kinerja karyawan dan responsibility dari para konsumen. Namun dibalik itu semua juga tidak terlepas akan sentuhan tangan-tangan kreatif dan ide cemerlang para karyawan yang briliant dan cerdas. Fitur inovatif,  kemampuan memberikan keindahan, lingkungan yang nyaman yang mengundang pemikiran kreatif, dan kualitas tanpa kompromi. Di sini, desainer dan insinyur berkembang pada komitmen perusahaan untuk standar terbaik. Mereka juga memiliki kesempatan langka untuk bertindak sebagai tangan-on ahli, terlibat dalam semua fase konsep, desain dan  pengembangan model baru. Sehingga lahirlah produk yang dapat mempengaruhi konsumen untuk bisa memilikinya dan akhirnya kepuasanlah yang di dapatkan.
  
BAB IV
DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN
4.1  Deskripsi
Konsepsi SWOT pun sudah banyak dikenal oleh insan manajemen. Konsep SWOT sendiri adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis sehingga dapat merumuskan strategi berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang atau kesempatan (Opportunities), dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Menurut ahli lainnya konsepsi dari SWOT juga memiliki pengertian adalah analisis yang mencakup dengan konsep pendekatan sistem terhadap interaksi antara output dengan penggunanya, analisis terhadap input, proses, dan lingkungan organisasi .
Sedangkan menurut Philip Kotler analisis SWOT adalah penggambaran secara kritis bagaimana faktor kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) menjadi bentuk strategi berupa data yang sangat penting dan kuat atau valid untuk dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk membuat atau menelurkan gagasan kebijakan – kebijakan manajemen dalam bentuk strategi
Berdasarkan konsepsi SWOT di atas dibagi menjadi dua bagian pertama adalah faktor SWOT internal. Faktor ini memiliki dua komponen dasar yaitu kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses). Kedua komponen ini akan dikaitkan dengan kelebihan atau kekuatan dari perusahaan otomotif BMW serta kelemahan dari perusahaan otomotif BMW. Kedua komponen internal ini akan dijelaskan sebagai berikut :
 4.1.1  Analisis faktor kekuatan (Strengths)
Kekuatan adalah kemampuan dan situasi internal organisasi atau perusahaan yang positif dan dapat mendukung organisasi atau perusahaan dalam memproses keuntungan strateginya untuk mencapai tujuan yang dikehendaki . Namun salah seorang ahli yang lain berpendapat bahwa faktor Strenghts adalah sumber daya, keahlian atau keunggulan lain yang relatif dengan pesaing dan kebutuhan pasar (konsumen) dimana perusahaan beroperasi atau berharap akan beroperasi .
Adapun faktor – faktor kekuatan yang menjadi nilai lebih dari BMW adalah merupakan faktor – faktor yang telah melekat erat terhadap merek BMW sendiri.     Faktor – faktor tersebut adalah sebagai berikut :
·                   Image merek (Eropa) yang sudah terkenal dan lama malang melintang di dunia otomotif
·                   Layanan purna jual yang tersebar luar
·                   Teknologi i-drive (komputerisasi dalam  hal pengendaraan, diaplikasikan dalam bentuk satu panel dekat perseneling dan dapat dilihat oleh pengemudi pada satu layar pada dashboard ) serta run flat tire (kemampuan untuk tetap melaju normal dengan kondisi ban kempis pada jarak dan kecepatan tertentu) yang belum terdapat pada kompetitornya
·                   Layanan 5 Years Free Service and Guaranttee
·                   Program Buy Back Guaranttee 

 4.1.2 Analisis faktor kelemahan (Weaknesses)
Kelemahan adalah kemampuan dan situasi internal yang dapat mengakibatkan atau telah mengakibatkan organisasi atau perusahaan tidak dapat mencapai tujuannya. Kelemahan adalah anti klimaks dari kekuatan . Pendapat ahli lainnya kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber daya, keahlian, dan kemampuan yang mengganggu keefektifan kinerja perusahaan .
Adapun yang telah menjadi faktor kelemahan dari BMW adalah merupakan sektor kecil yang mungkin belum diberikan “sentuhan” oleh biro design dari BMW atau manajemen. Kelemahan – kelemahan tersebut adalah sebagai berikut ini :
·                  Teknologi Run Flat Tire membuat keras suspensi kendaraan, sehingga bantingan daya suspensi kendaraan terasa keras
·                  Pada beberapa kelasnya, BMW berubah menjadi kendaraan yang rumit karena mengharuskan pengemudi untuk mengatur komputerisasi kendaraan dengan menggunakan teknologi I-Drive
·                  Dengan teknologi Run Flat Tire yang dimilikinya BMW merekomendasi kepada konsumennya agar mengganti ban kendaraan dengan teknologi Run Flat Tire dengan suku cadang yang sama, namun harga dari satu jenis ban Run Flat Tire sangatlah tinggi di kalangan otomotif hingga di skala 4 sampai 5 kali lipat harga ban normal.
 4.1.3 Analisis faktor kesempatan atau peluang (Opportunities)
Peluang adalah faktor dan situasi eksternal yang dapat membantu organisasi atau perusahaan untuk mencapai atau melampaui tujuannya. Faktor ini selalu melihat dari perkembangan pasar atau segemnatsi kebutuhan masyarakat atau konsumen melihat dari daya beli dan nilai uang di tengah – tengah konsumen . Pendapat ahli lainnya tentang peluang adalah situasi menguntungkan yang utama dalam perusahaan. Tren kunci dan perubahan adalah salah satu sumber perusahaan .
Adapun hasil analisis peluang pada perusahaan otomotif BMW adalah sebagai berikut ini:
·         BMW memiliki Resale Value atau harga jual kembali produk tertinggi dibandingkan dengan kompetitornya.
·         BMW membawa nama baik produk otomotif Eropa (Jerman) dengan kemampuan dan performa mesin Sporty
·         Teknologi keselamatan baik pasif dan aktif dari kendaraan menjadi pilihan utama konsumen otomotif saat ini.
 4.1.4 Analisis faktor ancaman (Threats)
Ancaman adalah faktor eksternal yang dapat mengakibatkan atau telah mengakibatkan organisasi atau perusahaan tidak dapat mencapai tujuannya . Pendapat lainnya tentang ancaman adalah situasi yang tidak menguntungkan utama dalam lingkungan perusahaan atau organisasi sehingga dapat menjadi penghambat atau hambatan untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi di masa sekarang dan masa yang akan datang .
Adapun hasil analisis ancaman pada perusahaan otomotif BMW adalah sebagai berikut ini :
·         Kompetitor mobil Eropa mulai marak dan menjadi “kuda hitam” dalam bisnis otomotif kelas premium.
·         Kompetitor menawarkan kemudahan, harga yang lebih murah, serta fasilitas dan pelayanan yang lebih menarik
·         Produsen otomotif Asia mulai memproduksi kelas – kelas premium dengan harga yang lebih terjangkau dan realistis.
 4.2 Pembahasan
Kerangka Kerja Pengukuran SWOT
Pada sub bab ini akan dijelaskan kerangka pengukuran kinerja SWOT. Dalam hal ini perusahaan BMW dapat melakukan pengukuran kinerja SWOT perusahaan dalam bentuk kerangka yang sebelumnya melakukan 3 langkah sebagai berikut ini :
a)            Mendefinisikan sektor bisnis dan konsentrasinya (Otomotif)
b)            Mengidentifikasi peluang dan tantangan kompetisi bisnis otomotifnya
c)            Menentukan Key Success Factors pada bisnisnya yang juga menuntut perusahaan untuk memiliki kemampuan yang prima agar memperoleh kesuksesan yang ingin dicapainya
d)           BMW harus mampu melihat ke sektor dalam perusahaannya sehingga dapat menyimpulkan bagian mana atau area mana dari perusahaan yang dapat dipergunakan sebagai Key Success Factors
e)            Mengidentifikasi pesaing atau kompetitor (Mercedes Benz, Audi, Volvo, dll ) terdekat agar dapat mengembangkan analisa strategis. 

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1  Kesimpulan
Pada bab ini kesimpulan yang di dapat ternyata banyak beberapa faktor yang dapat dijadikan pisau analisis untuk mengupas atau menganalisis permasalah yang ada pada perusahaan otomotif sekelas BMW. Bagaimana latar belakang berdirinya perusahaan, analisis dampak SWOT, isu strategis, visi, misi, nilai – nilai, rekomendasi serta implementasi di lapangan. Hal tersebut ditindaklanjuti dengan bentuk pengukuran kinerja perusahaan. Tentunya dengan kesimpulan ini BMW harus lebih mampu untuk memberikan  beberapa langkah – langkah ideal dan jitu untuk menjadikan mereka sebagai pemimpin pasar atau pemain tunggal sebagai produsen otomotif terpercaya bagi konsumennya.
 5.2 Saran-saran
Menurut saya kinerja BMW AG itu sudah sangat baik, kenapa bisa saya katakana baik? Itu karena mereka bisa menjadi perusahaan besar saat ini, Cuma apabila perusahaan sebesar itu dipegang oleh orang yang salah, tidak menutup kemungkinan jikalau kita mendengar BMW bangkrut. Jadi harus selektif untuk memilih staf-nya. Serta bila BMW membuat mobil yang nyaman dan berharga murah, bukan tidak mungkin Toyota yang saat ini memegang “Raja Otomotif dunia” bisa digeser oleh BMW AG seperti motto yang dipakai salah satu Apparel Jerman terkenal “Impossible Is Nothing”.


Daftar Pustaka


PRODUSEN MANUFAKTUR DAN STRATEGI PEMASARAN

Jumat, 19 Juli 2013
Posted by Unknown

// Copyright © @MPwicaksana //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //