Newest Post
TUGAS
ILMU EKONOMI
PRODUSEN
MANUFAKTUR DAN STRATEGI PEMASARAN
(PABRIK
MOBIL) BMW
TUGAS MATA KULIAH ILMU EKONOMI
Kelompok 3 :
a) M. Panji
Wicaksana
b) Tio Ferdiasyah
c) Dede
d) Taufan Rizki
e) Prendi
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SERANG RAYA
TAHUN AJARAN2012 – 2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bayerische Motoren Werke AG (BMW) yang dalam bahasa Inggris
Bavarian Motor Works adalah produsen manufaktur otomotif baik kendaraan roda 2
maupun kendaraan roda 4 yang berasal dari Jerman. BMW pertama kali berdiri pada
tahun 1916, terkenal dengan segmentasi produk yang identik dengan kemewahan
serta fasilitas canggihnya. Mereka juga merupakan perusahaan yang memproduksi
merek dagang MINI, dan merupakan perusahaan induk dari Rolls-Royce Motor . Awal
mula berdirinya BMW yaitu pada saat setelah era Perang Dunia I, BMW diharuskan
dan dibatasi ruang lingkup produksinya hanya untuk menjadi produsen mesin
pesawat sesuai dengan perjanjian Versailles yang dikenakan oleh dunia
internasional terhadap Jerman. Perusahaan tersebut memulai debutnya dalam
memproduksi produk otomotif pada 1923 setelah perjanjian Versailles ditarik dan
telah dicabut, hal tersebut diikuti dengan produk kendaraan roda 4 pada tahun
1928.
Pada logo BMW sendiri memiliki makna sebagai berikut. Bentuk
lingkaran biru dan putih pada logo, memiliki makna berupa wujud bentuk mesin
baling-baling pesawat terbang, mengacu pada bentuk kipas yang bekerja dengan
cara memutar dan membelah udara di sekitarnya dan baling-baling pesawat terbang
menyapu udara biru dan di interpretasikan oleh BMW serta diadopsi pada tahun
1929, tepatnya 12 tahun lamanya semenjak logo dan lambang tersebut diciptakan
dan lahir secara publikasi.
Faktanya logo tersebut mengalami evolusi sebagai logo
perusahaan Motorenwerke , semenjak saat itu perusahaan BMW berkembang dengan
pesat. Logonya itu sendiri merupakan kombinasi antara warna biru dan putih yang
merupakan lambang atau logo dari Bavaria yang telah menghasilkan suatu impresi
dari lambang atau logo dari perusahaan otomotif BMW . Logo tersebut telah
bertahan hingga saat ini. Makna dari logo yang bertahan sekian lama ini
menimbulkan nilai jual serta gengsi di tengah – tengah konsumennya serta
karyawan perusahaan BMW sendiri.
Hasil mesin dari produsen BMW pertama yang sangat signifikan
adalah merupakan mesin pesawat yaitu seri BMW IIIa enam silinder segaris dengan
menggunakan pendingin air pada tahun 1918, memiliki keunggulan pada ketinggian
terbang yang sangat handal. Dengan prosesi atau era dipersenjatainya kembali
Jerman pada tahun 1930, perusahaan kembali menghasilkan mesin pesawat untuk
Angkatan Udara Jerman (Luftwaffe). Di tengah – tengah era keberhasilan pada
perang dunia II terdapat beberapa jenis mesin yaitu BMW 132 dan BMW 801 yang
berpendingin udara dengan bahan komposit radial, dan merupakan masa – masa awal
perancangan mesin BMW 003 dengan system axial Flow dari jenis turbojet, dimana
hanya dipergunakan pada beberapa jenis produk saja. Sedangkan pada era 1944 –
1945 yang merupakan era mesin pesawat jet, pada pesawat tempur Angkatan Udara
Jerman Heinkel He 162 Salamander, dan diuji pada versi A-1b yang merupakan
pesawat jet tempur pertama milik Angkatan Udara Jerman yaitu, Messerschmitt Me
262 .
Pada tahun 1959 divisi otomotif BMW mengalami masa – masa
sulit secara keuangan serta beberapa kali diadakan pertemuan dan rapat untuk
mengadakan koordinasi apakah diperlukan secara luas untuk melakukan likuidasi
pada perusahaan. Pada fase ini juga diputuskan apakah perusahaan akan
dilanjutkan atau dilemparkan kepada masyarakat untuk dapat membeli sejumlah
sahamnya. Keadaan tersebut membuat beberapa competitor perusahaan manufaktur
selain BMW berhasil dan melengggang dengan bebas di pasaran, sedangkan BMW saat
itu tengah berbenah untuk masalah internalnya. Perusahaan yang menjadi
competitor BMW tersebut adalah merupakan perusahaan manufaktur yang pernah
memproduksi pesawat terbang dalam hal ini yaitu Messerschmitt dan Heinkel.
Di lain pihak dan bidang, salah satu perusahaan kecil di
Italia telah berhasil membawa rancangan mesin sepeda motor milik BMW dan telah
menjadikannya sebagai produksi masal. Dengan dibeli dan diambil alihnya
rancangan tersebut telah memberikan suntikan dana sehingga perusahaan kembali
dapat berdiri dengan tegak kembali di atas kaki mereka kembali. Pihak yang
telah mendominasi kepemilikan saham pada BMW sejak tahun 1959 adalah keluarga
Quandt. Mereka menguasai saham sekitar 46% sedangkan sisanya dimiliki oleh
publik.
Sedangkan di Indonesia sendiri BMW pertama kali menginjakkan
kakinya pada tahun 1976. Pada masa pertama kali tersebut BMW datang dengan
menggandeng mitra lokalnya yaitu PT Tjahya Sakti Motor yang juga merupakan
rekanan atau anak perusahaan dari PT Astra International Tbk. Sektor bisnis
yang mereka jalankan adalah menyediakan serta melakukan saluran pendistribusian
produk otomotif roda 4 dari BMW secara Completely Built Up (CBU) atau
Completely Knocked Down (CKD) . Pada gambar di atas adalah salah satu kantor
pusat BMW Indonesia pada Wisma GKBI Jalan Jenderal Sudirman. Kemasan mewah,
moderen, canggih melekat pada merek BMW baik produk, kantor pusat, pelayanan
dan lain sebagainya.
Pada tahun 1992, BMW telah merealisasi dalam mendirikan
pusat industri otomotif di Negara bagian California di Amerika Serikat dengan
biro perancangannya yang bernama DesignworksUSA, dan beroperasi secara
menyeluruh dan penuh pada tahun 1995. Pada tahun 1994, BMW membeli saham dari
British Rover Group (merupakan agen tunggal serta produsen khusus merek
otomotif Rover, Land Rover, MG serta Austin n’ Morris), dan BMW memiliki itu
semua selama 6 tahun. Namun pada tahun 2000, merek dagang Rover mengalami
kerugian besar dan BMW menjual sebagian dari saham merek Rover. Merek dagang MG
dan Rover brands dijual pada konsorsium Phoenix yang akhirnya menghasilkan
merek dagang MG Rover, sementara itu Land Rover diambil alih oleh Ford. BMW
akhirnya hanya memiliki hak dan konsentrasi produksi pada merek otomotif MINI,
dan dilempar ke pasaran pada tahun 2001.
Kepala designer Chris Bangle mengumumkan hal tersebut atas
nama BMW setelah menghabiskan waktu dan karirnya bersama dengan tim designer
selama hampir 17 tahun lamanya. Ia akan digantikan oleh Adrian van Hooydonk,
yang juga merupakan tangan kanan Chris Bangle. Bangle terkenal sekali dengan
hasil rancangannya yang agak ekstrim, yaitu BMW seri 7 tahun 2002 dan BMW Z4
tahun 2002.
Generasi baru dan produksi besar dari tiap model BMW berupa jenis sedan kompak dan coupe dimulai pada tahun 1962 mencapai hingga 1500 unit terus berlanjut hingga tahun 1977 berhenti pada angka 2002 unit. Dirancang khusus oleh BMW unutk menunjukkan secara perdana pada publik dan konsumen mengenai mesin 4 silinder mereka yang dipasang pada model mesin M10. model dan kelas kelas baru ini dilengkapi oleh suspensi yang sifatnya independen, yaitu MacPherson struts pada bagian depan, dan pada bagian depan juga sudah dilengkapi oleh rem piringan atau cakram. Identik sekali dengan jenis sedan keluarga 4 pintu dan coupe dua pintu. Jajaran model – model baru ini juga dtambahi dengan sedan sport 2 pintu. Model – model inilah yang akan menjadi BMW seri 3 yang sangat terkenal saat ini, kesuksesan pada model 2 pintu inilah membuat beberapa bengkel – bengkel yang berspesialisasi pada peningkatan performa kendaraan menjadi sangat berantusias.
Generasi baru dan produksi besar dari tiap model BMW berupa jenis sedan kompak dan coupe dimulai pada tahun 1962 mencapai hingga 1500 unit terus berlanjut hingga tahun 1977 berhenti pada angka 2002 unit. Dirancang khusus oleh BMW unutk menunjukkan secara perdana pada publik dan konsumen mengenai mesin 4 silinder mereka yang dipasang pada model mesin M10. model dan kelas kelas baru ini dilengkapi oleh suspensi yang sifatnya independen, yaitu MacPherson struts pada bagian depan, dan pada bagian depan juga sudah dilengkapi oleh rem piringan atau cakram. Identik sekali dengan jenis sedan keluarga 4 pintu dan coupe dua pintu. Jajaran model – model baru ini juga dtambahi dengan sedan sport 2 pintu. Model – model inilah yang akan menjadi BMW seri 3 yang sangat terkenal saat ini, kesuksesan pada model 2 pintu inilah membuat beberapa bengkel – bengkel yang berspesialisasi pada peningkatan performa kendaraan menjadi sangat berantusias.
1.1.1 Vision and
Mission BMW
Vision BMW
Visi sendiri adalah representasi dari keyakinan organisasi
atau perusahaan tentang bagaimana kemajuan dari organisasi atau perusahaan di
masa yang akan datang. Hal tersebut selalu memiliki keterkaitan bagaimana
pelanggan atau konsumen, karyawan dari organisasi atau perusahaan tersebut,
pemilik serta pihak – pihak terkait lainnya dalam memandang perusahaan atau
organisasi terkait .
Menyangkut mengenai visi dari BMW adalah bagaimana
perusahaan merumuskan visi mereka dalam sepak terjang dalam bisnis otomotif di
dunia atau internasional. Adapun visi dari BMW adalah sebagai berikut
a)
Memperkuat citra merek BMW (Strong
BMW Brand Image)
b)
Perusahaan terbaik untuk
mengembangkan karir (Best Company To Work For)
c)
Profitabilitas (Profitabillity)
Melihat dari perumusan visi dari BMW di atas kita dapat
menyimpulkan bahwa BMW cukup handal dan tepat sasaran dalam merumuskan visi
dari perusahaan atau organisasi mereka. Tujuannya jelas image yang khas dari
merek mereka yang bersifat segmentasi khusus terhadap lapisan – lapisan konsumen
tertentu. Serta mereka pun tak lupa menyertakan perusahaan mereka yang terbaik
untuk setiap karyawannya atau sdm lainnya dari luar perusahaan yang akan
diberikan kesempatana untuk menjadi yang terbaik bersama perusahaan mereka.
Yang terakhir mereka juga merumuskan bahwa mereka juga tetap memiliki visi yang
tentunya menjadi hal yang umum pada tiap perusahaan dalam sektor bisnis yaitu
keuntungan atau profit
.To become most successful Premium Manufactured in the Car
Industry
Mission BMW
Misi
sendiri adalah pernyataan yang sifatnya komprehensif mengenai konsep organisasi
atau perusahaan, sifat bisnisnya, alasannya, pihak – pihak yang dilayani atau
konsumen, prinsip dan nilai – nilai yang menjadi panduan bai perusahaan atau
organisasi dalam menjalankan bisnisnya . Berdasarkan teori ini penulis
memperkuatnya dengan konsepsi serta perumusan misi dari pihak lainnya. Misi
adalah tujuan atau tugas dan nilai guna dari perusahaan terhadap konsumennya.
Hal tersebut juga didasari oleh pemikiran dari pendiri utama perusahaan pada
awalnya . Adapun misi dari BMW adalah sebagai berikut ini :
a) Kepuasan pelanggan (Customer
Satisfaction)
b) Pengenalan produk baru (New Models
Introduction)
c) Jaringan dealer yang kuat (Strong
Dealership Network)
Melihat
berdasarkan perumusan misi di atas adalah bagaimana BMW secara komitmen dalam
menjalankan tugasnya sebagai ATPM pada produk otomotif BMW bagaimana memberikan
pelayanan yang dapat memberikan suatu kepuasan terhadap pelanggan atau
konsumen. BMW juga memiliki komitmen dalam memberikan pengenalan terhadap
produk – produk baru yang mereka hasilkan. Serta dilengkapi dengan jaringan
bengkel pada merek dagang mereka yang kuat tentunya dapat mencapai titik atau
point dari Service Excellency.
The BMW Group is the world’s
leading provider of Premium Products and Premium service for Individual
mobility.
1.1.2 Tujuan Perusahaan
Tujuan
dari perencanaan strategis ini adalah agar dapat membuat BMW menjadi penguasa
pasar merek premium pada bisnis otomotif. Adapun tujuan dari BMW sendiri
menurut penulis adalah sebagai berikut ini :
a)
Menjadi penguasa pasar pada bisnis
otomotif
b)
Menghasilkan suatu produk otomotif
yang modern
c)
Menghasilkan produk otomotif yang
dapat meningkatkan nilai “gengsi” konsumennya
d)
Menyediakan layanan purna jual yang
prima
e)
Memberikan pelayanan konsumen yang
bersifat “Service Excellency”
f)
Memberikan pelayanan dalam hal suku
cadang produk yang selalu tersedia dimanapun dan kapanpun
g)
Memberikan kemudahan bagi konsumen
untuk melakukan transaksi jual beli kendaraannya.
1.1.3
Kinerja Perusahaan
Kinerja sendiri adalah
gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program,
kebijaksanaan dalam mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi atau
perusahaan . Dalam mengukur kinerja haruslah bersifat mudah dan obyektif.
Pelaksanaannya terdapat 3 hal yang menjadi perhatian yaitu : indikator kinerja,
standar kinerja, pengukuran kinerja.
·
Indikator Kinerja
Indikator kinerja yang dipergunakan sebagai tolok ukur
adalah yang berhubungan dengan pelaksana, penanggungjawab, serta skala
prioritas dan kepentingan. Penjabarannya adalah sebagai berikut ini :
a)
Komitmen pelaksanaan program
b)
Skala prioritas mana yang akan
didahulukan dan lebih penting
c)
Siapa yang akan diberikan otoritas
dalam hal ini penanggungjawab
d)
Transparansi dalam evaluasi
Indikator tersebut di atas memiliki beberapa input, output,
proses dan outcome yang akan dijelaskan sekilas. Penjelasannya adalah sebagai
berikut ini :
Ø Indikator input
Indikator ini adalah segala sesuatu yang diperlukan agar
kegiatan yang dilaksanakan dapat memberikan data output atau hasil . Dalam hal
ini bagaimana BMW melakukan proses produksi model lalu akan dilihat berapa
kuota yang akan terjual di pasaran serta berapa persen minat konsumen terhadap
model tersebut.
Ø Indikator output
Sedangkan indikator ini adalah sesuatu yang merupakan
estimasi seperti yang diharapkan dicapai oleh Perusahaan atau organisasi baik
fisik maupun non fisik . Dalam hal ini bagaimana BMW memberikan bentuk
apresiasi atau penghargaan bagi konsumen setia mereka juga memberikan bentuk
pelayanan purna jual bagi konsumen secara profesional sehingga memberikan
kemudahan bagi konsumen mereka.
Ø Indikator proses
Indikator ini adalah suatu kegiatan perusahaan atau
organisasi yang diharapkan berlangsung pada saat transformasi input menjadi
output . Bentuknya pada analisis BMW adalah dilihat pada saat proses produksi
model hingga tiba di tangan konsumen melalui proses penjualan serta dilengkapi
dengan pelayanan staf perawatan kendaraan, staf proses asuransi kendaraan
hingga staf pelayanan informasi aksesoris terpilih.
Ø Indikator outcome
Indikator kinerja yang terakhir ini adalah segala sesuatu
dapat memberikan gambaran secara jelas bagimana efek atau dampak yang terlihat
dengan jelas dari data atau hasil yang keluar pada jangka menengah. Hal ini
terlihat dengan banyaknya konsumen yang mempergunakan produk BMW (Kendaraan) di
jalan – jalan.
·
Standar Kinerja
Standar kinerja yang dipergunakan di sini adalah bagaimana
BMW menyikapi beberapa kebijakan manajemen yang mampu mencapai target atau
tujuannya pada sektor bisnis industri otomotif. Perumusan yang paling tepat
pada study kasus di BMW adalah sebagai berikut ini:
a)
Segmentasi pasar yang detil
b)
Survey atau investigasi pasar dengan
detil
c)
Period of time dari penerapan
strategi dagang yang jelas
d)
Proses perbaikan model atau Up Grade
e)
Perbaikan pelayanan
·
Pengukuran Kinerja
Dalam melakukan pengukuran kinerja dapat dilakukan beberapa
langkah – langkah strategis. BMW harus mampu membandingkan diri mereka dengan
kompetitor lainnya. Baik secara rancangan model kendaraan, harga, kesetiaan
konsumen. Kondisi keuangan atau profit dan outcome mereka. Langkah – langkah
nyatanya dapat sebagai berikut ini :
a)
Melakukan perbandingan keadaan riil
dengan standar yang diharapkan
b)
Melakukan perbandingan hasil
produksi dengan income atau profit perusahaan pada tahun lalu dengan tahun
sekarang
c)
Melakukan perbandingan dengan
melakukan Benchmarking dengan perusahaan saingan atau kompetitor (Mercedes
Benz, Audi, dan lain – lain)
1.1.3.1. Keuangan Perusahaan
BMW Group in figures
|
||||||
2006
|
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
Change in %
|
|
Sales volume – Automobiles
|
||||||
BMW
|
1,185,088
|
1,276,793
|
1,202,239
|
1,068,770
|
1,224,280
|
14.6
|
MINI
|
188,077
|
222,875
|
232,425
|
216,538
|
234,175
|
8.1
|
Rolls-Royce
|
805
|
1,010
|
1,212
|
1,002
|
2,711
|
-
|
Total
|
1,373,970
|
1,500,678
|
1,435,876
|
1,286,310
|
1,461,166
|
13.6
|
Financial figures
|
||||||
in
euro million
|
||||||
Revenues
|
48,999
|
56,018
|
53,197
|
50,681
|
60,477
|
19.3
|
Capital
expenditure
|
4,313
|
4,267
|
4,204
|
3,471
|
3,263
|
-60
|
Depreciation
and amortization
|
3,272
|
3,683
|
3,670
|
3,600
|
3,682
|
2.3
|
Operating
cash flow
|
5,373
|
6,246
|
4,471
|
4,921
|
8,150
|
65.6
|
Profit
before financial result
|
4,050
|
4,212
|
921
|
289
|
5,094
|
-
|
Profit
before tax
|
4,124
|
3,873
|
351
|
413
|
4,836
|
-
|
Net
profit
|
2,874
|
3,134
|
330
|
210
|
3,234
|
-
|
1.1.3.2. Kinerja Pelanggan (Costumer)
Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk
(2000) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that
customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing
of products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”.Pengertian
tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang
diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan
kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.
Selain itu perilku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993)
adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision process and
physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using,
or disposing of goods and services”.Dapat dijelaskan perilaku konsumen
saling proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya
ini melibatkan individu dalam menilai,mendapatkan,menggunakan,atau mengabaikanbarang-barang
dan jasa-jasa.
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika
seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta
pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku
konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan
pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses
pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga
jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan
dengan pertimbangan yang matang.
1.1.3.3 Kinerja Proses Bisnis Intern (Internal Business
Process)
Tempat kerja yang terbuka menggantung di sepanjang dua
lantai, seperti air terjun. Badan-badan mobil berjalan di sepanjang jalur,
disinari cahaya biru yang sangat lembut. Jika parade mobil setengah jadi
melambat, para insinyur akan merasakan perubahan denyut pabrik dan dengan cepat
menyelidiki permasalahan yang muncul. Pemeriksaan kualitas secara mingguan di
sebuah plaza yang dilalui para pekerja saat menuju tempat makan siang, menjamin
semua orang dengan cepat sadar bila ada kesemrawutan produksi. Kombinasi antara
kebersamaan dan keterbukaan mencetuskan pertemuan-pertemuan yang terjadi begitu
saja di antara para pekerja, insinyur logistik, dan pakar kualitas.
Itulah suasana di pabrik mobil BMW, Jerman. Situasi seperti
itu memberi gambaran bahwa BMW adalah perusahaan otomotif yang paling tidak
formal. Pembeli BMW mungkin tidak tahu bahwa ketika duduk di belakang kemudi,
mereka sedang mengendarai sebuah mesin yang lahir dari ribuan sesi lempar
gagasan yang dilakukan begitu saja. Tidak seperti kebanyakan perusahaan mobil
yang kepala desainnya mendiktekan garis besar rancangan kendaraan kepada para
pegawai, desainer-desainer BMW hanya diberi sasaran secara garis besar. Dan,
dari situ mereka bebas memunculkan konsep terbaik mereka.
Untuk mengoptimalkan potensi karyawan, BMW biasanya
menyatukan para desainer, insinyur, dan ahli pemasaran untuk bekerja secara
intensif dalan sebuah proyek. Rolls-Royce Phantom desain terbaru, misalnya,
diberi julukan “The Bank†karena 10 anggota perancangnya
menghabiskan waktu di sebuah bangunan bank kuno di Marble Arch di London, yang
setiap harinya dilewati banyak mobil Rolls-Royce.
Tapi, tahukah Anda, bahwa kekuatan BMW hingga menjadi
produsen mobil yang paling dikagumi berasal dari keselarasan dengan pekerja
yang berakar pada perjanjian di masa lampau?
Dunia BMW sekarang ini adalah buah perjuangan sejak 1959.
Saat itu perusahaan tersebut hampir bangkrut dan hanya selangkah dari diambil
alih Mercedes. Trauma dari zaman tersebut menjadi momen sangat penting dalam
kisah BMW. Kisah itu diceritakan secara berulang di setiap masa orientasi
pegawai baru pabrik. Jika bukan karena jaminan keluarga Quandt yang kaya
–hingga kini masih menjadi pemegang saham mayoritas dengan 46 persen
kepemilikan– dan perjanjian dengan pekerja untuk mempertahankan perusahaan
tetap hidup, BMW tidak akan ada hari ini.
Kerja keras, kepedulian karyawan, dan iklim berbagi
pengetahuan itulah yang membangkitkan perusahaan ini dari keterpurukan. Pada
1972, jauh sebelum perusahaan Eropa lain rela membayar lebih kinerja karyawan,
perusahaan Jerman ini telah memberi sebagian keuntungan kepada para karyawan.
BMW membuat rencana, bilamana perusahaan memenuhi target-target finansial, maka
akan membagi tunjangan khusus sebanyak 1,5 bulan gaji di akhir tahun. Sebagai
balasan, para pekerja menjadi lebih komit.
Di
masa itu, istilah aset intelektual mungkin belum terdengar. Akan tetapi,
kebijakan BMW yang menempatkan karyawan di atas kepentingan lain merupakan
bukti bahwa sejak dulu perusahaan ini sangat menghargai kontribusi karyawan.
Dari hasil studi yang dilakukan Teleos, terdapat 8 dimesi yang perlu
dikembangkan dalam rangka mewujudkan knowledge enterprise, yang meliputi:
kepemimpinan, budaya perusahaan, iklim berbagi dan berkolaborasi, manajemen
intelektual kapital, manajemen pengetahuan kustomer, pembelajaran organisasi,
inovasi, dan upaya mengubah pengetahuan menjadi nilai bagi perusahaan.
Kedelapan dimensi tersebut lah yang digunakan sebagai kerangka dalam Most
Admired Knowledge Enterprise (MAKE).
Kedelapan dimensi tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat
bagian. Pertama, menjadi knowledge enterprise dimulai dengan membangun
kepemimpinan dan budaya perusahaan yang memacu pertumbuhan pengetahuan. Kedua,
melaksanakan kegiatan knowledge management (KM) untuk menciptakan iklim kolaborasi
dan berbagi pengetahuan. Ketiga, mengaitkan KM dengan realitas bisnis.
Pengetahuan yang langsung berimplikasi terhadap bisnis perusahaan, antara lain:
berinovasi, pembelajaran organisasi, pengelolaan pengetahuan pelanggan dan
stakeholder, serta pengelolaan modal intelektual akan mendorong perkembangan
bisnis dengan menciptakan produk yang dibutuhkan pasar. Di sisi lain,
perusahaan makin berkompeten melalui pembelajaran dan memiliki aset-aset
intelektual yang dibutuhkan dalam bisnis. Dan keempat, KM dalam menciptakan
nilai bagi perusahaan, ditujukan untuk menyelaraskan berbagai inisiatif
terhadap nilai perusahaan. Yang menarik, BMW telah melakukan keempat hal
tersebut jauh sebelum perusahaan lain menyadari pentingnya KM dalam membangun
dan mempertahankan orang-orang terbaik di perusahaan.
Mewujudkan aset pengetahuan dapat dimulai dengan membangun
kepedulian tentang KM dengan cara melakukan assessment terhadap kesiapan
organisasi. Dalam hal ini, assessment dapat dilakukan dengan menggunakan
kerangka MAKE. Setelah itu, dilanjutkan dengan mengikuti MAKE Award. Melalui
ajang bergengsi ini perusahaan dapat melakukan benchmark terhadap penerapan KM
di perusahaan-perusahaan unggul. Berikutnya, melakukan pemetaan dan
identifikasi terhadap aset pengetahuan yang telah dimiliki dan aset pengetahuan
yang harus dimiliki, dilanjutkan dengan mendesain strategi KM.
Dalam membangun perusahaan berbasis pengetahuan, inisiatif
KM harus diselaraskan dengan nilai-nilai perusahaan. Untuk itu diperlukan
evaluasi, coaching dan monitoring, serta perbaikan yang dilakukan secara
terus-menerus.
1.1.3.4. Kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning
& Growth)
Dalam
hal isu – isu strategis perusahaan BMW menghadapi beberapa hal berikut ini yang
dapat menjadikan perhatian secara khusus oleh mereka. Isu – isu strategis
tersebut adalah sebagai berikut :
a)
Teknologi
Konsumsi publik atau masyarakat adalah teknologi kendaraan
terkini. Contohnya adalah hemat dalam konsumsi bahan bakar, mudah perawatan,
ramah lingkungan, serta dilengkapi oleh perangkat keselamatan aktif dan pasif
berikut perangkat keamanan kendaraan dari tangan – tangan jahil. Ini merupakan
perhatian yang sangat khusus harus diperhatikan oleh BMW dalam memproduksi
produk otomotif unggulan.
b)
Kualitas produk
Produk mereka harus tetap diproduksi dengan bahan – bahan
handal atau Good Raw Materials. Bagaimana BMW harus mampu tetap mempertahankan.
Sebagai contoh adalah bau khas kabin BMW yang kadang dilengkapi dengan
dashboard dan interior dengan motif kayu (Wood Panels). Serta warna hitam
Sporty yang menimbulkan kesan Adrenaline Rush bagi pengemudi. Melihat hal ini
bagaimana BMW dengan bahan – bahan atau Raw Materials mempertahankan image
merek mereka di tengah – tengah konsumennya atau calon konsumennya. Produk BMW
selalu ditampilkan dengan bahan – bahan berkualitas.
c)
Pelayanan
Pelayanan di sini adalah bagaimana setiap sumber daya
manusia yang bekerja di bawah bendera BMW harus mampu untuk memberikan segala
upaya, kemampuan secara profesional untuk memberikan bentuk pelayanan baik informasi,
konsultasi terhadap konsumen BMW. Sebagai contoh pada SDM di divisi pemasaran
harus mampu memberikan informasi yang jelas dan detil terhadap konsumen
sehingga konsumen mengetahui serta mendapatkan jawaban yang mereka inginkan
tentang produk yang mereka inginkan. Begitu juga dengan divisi yang mengurusi
masalah after sales service harus mampu memberikan arahan agar konsumen
mengerti bagaimana merawat produk yang mereka beli dari BMW. Contoh – contoh di
atas merupakan suatu bentuk bagaimana idealnya bagi BMW untuk memberikan
pelayanan yang prima terhadap segementasi pasarnya.
d)
Promosi
Promosi adalah bagian dari strategi pemasaran. Namun bentuk
kemasan seperti apa yang menjadi daya tarik dari segmentasi pasar BMW. Program
– program peluncuran perdana satu produk atau rencana peluncuran produk –
produk terbaru dari BMW harus mampu dikemas dalam bentuk yang sangat ekslusif,
artistik, dan menarik. Ekslusif disebabkan karena segmentasi pasar BMW yang
kalangan atas. Artistik dengan tidak pernah melupakan unsur seni dan keindahan
serta harmonisasi dalam produk BMW. Menarik di sini adalah harus mampu melihat
situasi dan kondisi yang beredar di masyarakat. Entah apakah itu turnamen
olahraga atau kondisi lainnya harus mampu dimanfaatkan oleh BMW sesuai dengan
imagenya.
e)
Harga produk
BMW idealnya harus mampu menghasilkan produk di tiap kelas
kendaraan. Namun beberapa kelas tidak dimiliki oleh BMW, sepertinya BMW tetap
hanya ingin mempertahankan bentuk dan kelas sedan sebagai Backbone produknya.
Namun dengan adanya produk kendaraan yang dirakit di Indonesia (Completely
Knock Diassembling /CKD) idealnya BMW mampu menurunkan harga jual kendaraan
pada kelas – kelas produk yang mengalami perakitan melalui CKD. Sehingga dengan
turunnya harga tersebut membuat segmentasi pasar atau konsumen BMW menjadi
lebih luas dibandingkan sebelumnya.
1.2
Permasalahan
1.2.1
Kualifikasi Produk
·
MOBIL BMW
BMW Seri 3 adalah sebuah mobil eksekutif yang diciptakan
produsen otomotif Jerman, BMW, sejak Mei 1975. BMW Seri 3 merupakan penerus
dari 2002 coupe dan telah diproduksi dalam 5 inkarnasi dan tidak kurang
dari 5 model yang berbeda. Pada generasi kedua BMW seri 3 tidak hanya dibuat
dalam bentuk Coupe 2 pintu, tetapi juga hadir dengan bentuk Sedan 4 pintu, Converible
atau Cabriolet yang atapnya bisa dibuka, dan Station Wagon atau Touring .Model
sport berkemampuan tinggi yang diberi nama M3 hadir padatahun 1986. BMW M3
merupakan mobil yang tangguh untuk balapantouring, dan juga ikut dalam
kejuaraan rally dunia / World Rally Championship (WRC) serta kejuaraan rally di
Eropa. M3 berhasil menjadi juara dalam WRC Tour de Corse tahun 1987.Ini
merupakan BMW seri 3 pertama yang resmi dijual di Indonesiayaitu 318i Sedan.
Model awal menggunakan mesin M10, sedangkan model facelift yang hadir pada
tahun 1989 menggunakan mesin M40.Pada generasi ketiga ini merupakan model yang
sangat sukses dan menyenangkan untuk dikemudikan. Pertama kali diluncurkan di
Jermanpada tahun 1991, dan masuk ke pasar dunia termasuk Indonesia dan Amerika
Serikat untuk model tahun 1992.Model yang tersedia di Indonesia adalah 318i,
320i, dan 323i. Untuk Amerika Serikat, BMW E36 adalah 318i, 325i, dan M3
dalam bentuk Sedan, Coupe, dan Convertible. 325i kemudian digantikan oleh 328i.
BMW Seri 5 adalah mobil sedan dan station wagon
kelasmenengah atas kelas atau kelas eksekutif yang diproduksi oleh BMW
sejaktahun 1972.Bodi dirancang oleh Marcello Gandini, berbasis pada BMW
Garmisch 2002ti Bertone yang muncul saat Geneva Show 1970. Gandini juga
merancang Fiat 132 dan Alfa Romeo Alfetta, dua kendaraan lainnyadengan desain
yang mirip.
Seri 5 telah memulai tradisi BMW untuk memberi penamaan
dengant iga digit nomor. Digit pertama (5 dalam hal ini) mewakili model/seri,
dua digit berikutnya (biasanya) mewakili besaran kapasitas mesin dalam silider
(sepersepuluh), yang mana menjadi pembeda utama. Abjad/huruf tambahan atau
sebuah kata biasanya juga ditambahkan di akhir dari sesusun tiga angka tadi
untuk menunjukkan jenis bahan bakar yangdigunakan (bensin atau diesel), detail
mesin atau transmisi, dan/atau jenisbodi. Huruf “i” misalnya mengacu pada
definisi bahwa mesin pada kendaraan tersebut menggunakan sistem pasokan bahan
bakar injeksi.Perjalanan BMW di Asia sejak 1930 dan pentingnya pasar Asia
dan Asia Tenggara bagi BMW itu sendiri. Paska krisis di Amerika Serikat
penjualan BMW kembali naik tumbuh 27% berkat penyegaran sejumlah produk dan
akan disusul dengan Seri 6 Convertible, Seri 1 M dan sedan M5di tahun depan.
Seri 1 yang diluncurkan tahun 2004 adalah mobil BMW yang
paling kecil, tersedia dalam 2 model yaitu koupe/konvertibel (E82/E88) dan
hatchback (E81/E87). Seri
3 masuk dalam mobil kompak
eksekutif, mulai diproduksi tahun 1975,
sekarang memasuki generasi kelima dari (BMW E90); model-model yang tersedia antara lain sedan sport (E90),
station wagon (E91), koupe (E92), dan konvertibel (E93). Seri
5 adalah sedan eksekutif mid-size, tersedia dalam versi sedan (E60) dan station wagon
(E61). Seri
5 Gran Turismo (F07) yang dimulai mulai tahun
2010, akan mengisi segmen di antara mobil kelas station wagon dan crossover SUV.
BMW
7-Series (F01)
BMW
X3 SUV (E83)
Berasal
dari BMW seri 3, BMW M3 masuk ke dalam kelas baru dalam jajaran mobil BMW:
mobil produksi siap balap. Sejak kemunculannya, BMW M3 mendapatkan antusiasme
yang lumayan baik, terutama karena mesinnya yang banyak memenangkan
penghargaan.
·
MOTOR BMW
Sejarah motor BMW dimulai pada tahun 1921 ketika perusahaan
tersebut mulai mesin manufaktur untuk perusahaan lain. Manufaktur sepeda
motor ini sekarang beroperasi di bawah merekBMW
Motorrad. BMW (Bayerische Motoren
Werke AG) memperkenalkan sepeda motor pertama di bawah namanya, BMW R32, pada
tahun 1923.
Di bawah ini adalah daftar tipe motor BMW R Series berdasar
tahun peluncurannya. Tetapi sebelumnya perlu diketahui arti singkatan
masing-masing seri motor BMW seperti berikut ini:
Singkatan
|
Arti
|
S
|
Sport
|
R
|
Roadster
|
RS
|
Reisesport
|
RT
|
Reisetourer
|
LT
|
Luxustourer
|
GT
|
Grand Turismo
|
GS
|
Gelande Strasse
|
ST (R1200ST)
|
Sorttourer
|
ST (F650ST)
|
Strasse
|
CS (R100CS)
|
Classicsport
|
R-Series :
BMW
R2 Series 1: 1931-1931
BMW
R2 Series 2a: 1932-1932
BMW
R2 Series 2/33: 1933-1933
BMW
R2 Series 3: 1934-1934
BMW
R2 Series 4: 1935-1935
BMW
R2 Series 5: 1936-1936
BMW R3: 1936-1936
BMW
R4 Series 1: 1932-1932
BMW
R4 Series 2: 1933-1933
BMW
R4 Series 3: 1934-1934
BMW
R4 Series 4: 1935-1935
BMW
R4 Series 5: 1936-1937
BMW R5: 1936-1937
BMW R6: 1937-1937
BMW R7 Tidak diproduksi,hanya prototipe.
BMW R10 Tidak diproduksi,hanya prototipe.
BMW
R11 Series 1: 1929-1930
BMW
R11 Series 2: 1930-1931
BMW
R11 Series 3: 1931-1932
BMW
R11 Series 4: 1933-1934
BMW
R11 series 5: 1934-1934
BMW
R12 Single Carb: 1935-1942
BMW
R12 Twin Carb: 1935-1942
BMW
R16 Series 1: 1929-1930
BMW
R16 Series 2: 1930-1932
BMW
R16 Series 3: 1932-1932
BMW
R16 Series 4: 1933-1933
BMW
R16 Series 5: 1934-1934
BMW R17: 1935-1937
BMW R20: 1937-1938
BMW R23: 1938-1940
BMW R24: 1948-1950
BMW R25: 1950-1951
BMW R25/2: 1951-1953
BMW R25/3: 1953-1956
BMW R26: 1956-1960
BMW R27: 1960-1966
BMW R28 Military: 1964-1964
BMW R32: 1923-1926
BMW R35: 1937-1940
BMW R37: 1925-1926
BMW R39: 1925-1927
BMW R42: 1926-1928
BMW R45: 1978-1985
BMW R47: 1927-1928
BMW R50: 1955-1960
BMW R50/2: 1960-1969
BMW R50/5: 1969-1973
BMW R50S: 1960-1962
BMW R50US: 1967-1969
BMW R51: 1938-1940
BMW R51/2: 1950-1951
BMW R51/3: 1951-1954
BMW R52: 1928-1929
BMW R57: 1928-1930
BMW R60: 1956-1960
BMW R60/2: 1960-1969
BMW R60/5: 1969-1973
BMW R60/6: 1973-1976
BMW R60/7: 1976-1982
BMW R60US: 1967-1969
BMW R61: 1938-1941
BMW R62: 1928-1929
BMW R63: 1928-1929
BMW R65: 1978-1985
BMW R65RT: ? ?
BMW R65GS: 1987-1992
BMW R65LS (Luxus Sport): 1981-1985
BMW R65 Mono: 1985-1993
BMW R65RT Mono: 1985-1988
BMW R66: 1938-1941
BMW R67: 1951-1951
BMW R 67/2: 1952-1954
BMW R67/3: 1955-1956
BMW R68: 1952-1954
BMW R69: 1955-1960
BMW R69S: 1960-1969
BMW R69US: 1967-1969
BMW R71: 1938-1941
BMW R75/5: 1969-1973
BMW R75/6: 1973-1976
BMW R75/7: 1976-1979
BMW
R75 Sidecar Unit: 1941-1944
·
MINI
COOPER
Mini (ditulis sebagai MINI) adalah
merek perusahaan otomotif Britania Raya yang dimiliki oleh BMW.
Mobil-mobil buatan MINI berkompetisi di kelas mobil-mobil kecil.
Mini sendiri pada awalnya berasal dari sebuah mobil kecil
yang dulu dikenal dengan nama Morris Mini-Minor dan Austin Seven, diluncurkan oleh British Motor Corporation tahun 1959, kemudian berkembang menjadi merek terpisah
dengan berbagai modelnya, misalnya Clubman, Traveller dan Moke. Mobil Mini yang asli berbentuk 2 pintu masih diproduksi
sampai tahun 2000. Model baru dari mobil ini dikembangkan mulai tahun 1995 dan
akhirnya model itu diluncurkan tahun 2001.
Merek MINI sendiri pada awalnya dimiliki oleh British Motor
Corporation, lalu pada tahun 1966 menjadi bagian dari British Motor
Holdings. British Motor Holdings bergabung
dengan Leyland Motorstahun 1968 dan membentuk British Leyland.[1] Tahun 1980an British Leyland terpecah dan di tahun
1988 Rover Group, termasuk Mini, diambil alih oleh British
Aerospace.[1] Tahun 1994 Rover Group diakuisisi BMW. Tahun 2000 Rover Group dipecah lagi oleh BMW, dan BMW
hanya menyisakan merek Mini saja.
Mini Hatch/Hardtop, Clubman dan Convertible semuanya dirakit
diPabrik Oxford di Cowley, Britania Raya,[3] dan Countryman dirakit oleh Magna Steyr di Austria.
·
Rolls-Royce
Rolls-Royce adalah sebuah
himpunan perusahaan, yang semuanya berakar dari
perusahaan pembuat mobil dankapal terbang Britania yang didirikan oleh Henry Royce danC.S. Rolls pada tahun 1906.
Perusahan-perusahaan tersebut adalah:
ü Rolls-Royce
plc, yang memegang peran utama dalam
ekonomi, adalah perusahaan teknik Britania yang menspesialisasikan dalam produk
berbasis-turbin, terutama mesin pesawat, tetapi menyediakan produk dan jasa yang luas dalam
masyarakat dan militer.
ü Rolls-Royce
Motor Cars Limited, adalah pemroduksi mobil mewah,
yang dimiliki oleh BMW,
yang memulai pengantaran model tunggal, the Phantom (hantu), di Januari 2003.
ü Bentley
Motors adalah kelanjutan dari divisi
mobil Rolls-Royce pertama. Sejak 1998 perusahaan ini dimiliki oleh Grup
Volkswagen. Mobil Rolls-Royce dan Bentley saling berbagi dalam mekanik sejak pengambilan Bentley
oleh Rolls-Royce pada tahun 1931, sering kali berbeda hanya di bagian “radiator grille”. Di
tahun 2003 perusahaan ini tidak lagi memproduksi mobil Rolls-Royce, setelah
dibelinya merk dagang Rolls-Royce
oleh BMW dari Volkswagen.
Nama julukan untuk Rolls-Royce adalah Rolls dan Roller,
meskipun diDerby (markas besar Rolls-Royce plc terletak), perusahaan
ini dikenal dengan Royce’s. Istilah “Rolls-Royce x”
seringkali digunakan untuk menggambarkan yang terbaik dari tipenya.
1.2.2. Prospes Pengembangan Pasar
Internasional
Akan dijelaskan apa yang menjadi sasaran dan strategi yang
akan digunakan oleh BMW untuk mencapai sasaran perusahaan mereka. Pada dasarnya
strategi adalah sesuatu yang ada di dalam sikuls dinamika kegiatan (pikir,
pilih, tindak) manusia yang membuat siklus tersebut berpola, koheren, konsisten
dengan melalui proses melalu semua fungsi, level, waktu sehingga dapat
memaksimalkan potensi pada sektor kesempatan dan kekuatan sebagai faktor
internal perusahaan atau organisasi dan ancaman dan kelemahan dapat
disingkirkan sehingga perusahaan atau organisasi dapat mencapai tujuannya, visi
terwujud dam misi dapat dilaksanakan
1.2.3. Jaringan Internasional
BMW Group adalah produsen mobil dan motor tersukses di dunia
dengan merek BMW, MINI, Husqvarna Motorcycles dan Rolls-Royce. Sebagai
perusahaan global, BMW Group mengoperasikan 25 fasilitas produksi di 14 negara
dan mempunyai jaringan penjualan global di lebih dari 140 negara.
1.2.4. Strategi Pasar Internasional
Mengidentifikasi dan mendorong potensi pertumbuhan.
Mengetahui apa yang kami wakili. Mengakui dimana kami bersalah dan membuat
kendaraan yang terbaik di setiap kesempatan. Setelah strategi yang jelas.
Tujuannya telah mencapai berada pada dasarnya titik tolak
bagi tantangan baru di masa kini, Ini adalah filosofi yang menginspirasi setiap
individu di BMW Group. Ini mempengaruhi struktur perusahaan dan memainkan peran
penting dalam proses pengambilan keputusan di dewan direksi perusahaan. Etos
kerja perusahaan BMW menemukan ekspresi dalam mengejar tujuannya tanpa
kompromi. Hasilnya? Posisi merek BMW dengan profil jelas. Mobil dan sepeda
motor yang mempesona orang di seluruh dunia dan semakin bayak pengagum baru
setiap hari. Dan tingkat keberhasilan yang melihat BMW Group pergi dari kekuatan
yang biasa menuju kekuatan yang lebih besar.
Dengan tiga merek, BMW, MINI dan Rolls-Royce motor Mobil,
BMW Group memiliki pemandangan yang ditetapkan tegas pada sektor premium pasar
otomotif internasional. Untuk mencapai tujuannya, perusahaan tahu bagaimana
untuk menggunakan kekuatannya dengan efisiensi yang tak tertandingi dalam
industri otomotif. Tujuan strategis adalah jelas: BMW Group adalah penyedia
terkemuka produk dan layanan premium premium untuk mobilitas individu.
1.3 LOKASI PERUSAHAAN
Lokasi perusahaan BMW ini
tersebar di banyak Negara, berikut adalah penjelasannya:
1.3.1 Kantor
Pusat
Bangunan
ini adalah salah satu Lambang Kota Munich, Germany. Di mana yang telah menjabat
sebagai markas besar dunia untuk mobil Bavaria selama lebih dari 30 tahun. Ini
dinyatakan sebuah bangunan bersejarah yang dilindungi sejak tahun 1999.
Bangunan ini mengalami renovasi dimulai pada tahun 2004 dan selesai pada tahun
2006.
Kedua
bangunan dirancang oleh arsitek Austria Karl Schwanzer yang memiliki ketinggian
kira-kira 101 Meter dan Menara ini memiliki diameter 52,30 meter. Bangunan ini
memiliki 22 lantai, dua di antaranya adalah ruang bawah tanah dan 18 lainnya
berfungsi sebagai ruang kantor.
1.3.2 Kantor
Cabang
Kantor
Cabang BMW ada di sekitar 140 seluru Negara didunia ini, tapi saya akan
menjelaskan Kantor cabangnya di beberapa negera.
ü Afrika Selatan
BMW sudah merakit mobil-mobilnya di Afrika Selatan sejak
1968, ketika pabrik Praetor Monteerders dibangun di Rosslyn, dekatPretoria.
BMW membeli saham perusahaan itu, dan mengakuisisi penuh tahun 1975, sehingga
menjadi BMW Afrika Selatan. Perusahaan ini menjadi perusahaan penuh yang
dimiliki BMW pertama di luar Jerman. 3 model yang ada di pasar Afrika Selatan
adalah E23 M745i (1983), BMW 333i (1986), dan E30 BMW 325is (1989).
Tidak seperti pabrikan Amerika Ford dan GM, yang memilih hengkang dari negara itu tahun 1980-an, BMW
tetap mengoperasikan perusahaannya di Afrika Selatan. Ketika rezimapartheid berakhir tahun 1994, dan tarif impor turun, BMW Afrika
Selatan berhenti memproduksi lokal Seri 5 dan Seri 7 agar dapat berkonsentrasi
untuk memproduksi BMW Seri 3. Seri 3 buatan Afrika Selatan telah diekspor ke
beberapa negara dengan mobil setir kanan seperti Jepang, Australia, Selandia
Baru, Britania Raya, Malaysia, Singapura, dan Hong Kong, serta Sub-Sahara Afrika. Sejak tahun 1997, BMW Afsel juga memproduksi mobil setir
kiri yang akan diekspor ke Taiwan, Amerika Serikat, Iran, dan Amerika Selatan.
Mobil BMW dengan nomor
identifikasi kendaraan berawalan
“NC0″ adalah mobil BMW yang dibuat di Afrika Selatan.
BMW
Manufacturing Co memproduksi mobil BMW
seperti X5, dan belakangan X6 di Greer dekat Spartanburg, Carolina Selatan, A.S. BMW X3 juga mulai dibuat di
Spartanburg. BMW dengan nomor identifikasi kendaraan berawalan “4US” dan “5US”
diproduksi di Spartanburg.
Tahun 2010 BMW mengumumkan kalau mereka akan berinvestasi
750 juta dolar AS untuk berekspansi di pabrik Spartanburg. Pabrik baru ini
nanti bisa memproduksi 240.000 unit kendaraan baru per tahun, dan akan menjadi
pabrik mobil terbesar di A.S dilihat dari jumlah karyawannya.
ü India
BMW India didirikan pada tahun 2006 di Gurgaon (National Capital Region). Pabrik perakitan untuk Seri
3 dan Seri 5 mulai beroperasi di Chennai pada awal 2007. Konstruksi pabrik
perakitan dimulai bulan Januari 2006 dengan investasi lebih dari 1 miliar rupee
India.
ü China
BMW menandatangani kontrak joint ventura dengan Brilliance
Automotive tahun 2003 untuk memproduksi
sedan BMW di China, sedangkan pembukaan pabrik bulan Mei 2004 di timur laut
kotaShenyang.
ü Kanada
Bulan
Oktober 2008, BMW Grup Kanada diberi penghargaan salah satu dari Greater
Toronto’s Top Employers oleh
Mediacorp Canada Inc.
ü Mesir
Bavarian Auto Group adalah sebuah grup perusahaan multinasional yang
didirikan bulan Maret 2003 yang ditunjuk sebagai importirm mobil BMW dan Mini
di Mesir. Perusahaan ini juga mempunyai hak eksklusif untuk merakit, menjual,
dan melakukan perawatan terhadap produk BMW di Mesir. BAG telah berinvestasi
100 juta dolar AS di 7 perusahaan.
Sekarang, fasilitas pabrik Bavarian Auto bisa untuk merakit
model BMW Seri 3, Seri 5, Seri 7 dan X3. Sedangkan model yang masih diimpor
adalah BMW Seri 1, Seri 6, X5, X6 dan semua Mini.
ü Indonesia
Sedangkan sekarang BMW berkerja sama dengan Astra
Internasional dan PT Gaya Motor dengan membuat Pabrik Perakitan di Indonesia
yakni di Sunter, Jakarta.
Sebuah sedan BMW 523i yang telah selesai dirakit di pabrik
PT Gaya Motor, Sunter, Jakarta
Dan
Negara-Negara yang lain di belahan dunia ini yang tidak dapat saya jabarkan
satu persatu dimakalah ini.
BAB
II
KAJIAN
TEORITIS
2.1.
Konsep Pemasaran Internasional
Konsep pemasaran yang dipakai oleh BMW yakni melihat apa dan
bagaimana keinginan serta kebutuhan para costumernya yang ternasuk dikalangan
menengah atas, peran para strategy directorserta marketing manager dalam
mengambil keputusan saat memproduksi dan memasarkan produk mereka ke pasar
sangatlah besar pengaruhnya di sini. Mereka memainkan peran yang penting dan
sentral untuk kondisi ini. Selain itu ada pula yang lain, yaitu:
a)
Promosi melalui peluncuran perdana
produk baru dengan kemasan artistik, ekslusif, dan profesional
b)
Sponsori acara – acara berlabel
mewah seperti turnamen golf dengan hadiah model produk terbaru BMW
c)
Kerjasama dengan media cetak dan
elektronika yang membawa nama serta industri otomotif
d)
Mengadakan program acara Test Drive
e)
Melakukan komparasi secara adil
dengan melibatkan insan – insan otomotif untuk melakukan komparasi produk
dengan kompetitor mereka.
2.2.
Konsep Multinasional
Konsep multinasional yang digunakan perusahaan ini dikarenakan
tidak mencukupinya permintaan pasar dengan mereka memproduksi di pabrik
pusatnya, selain itu mereka juga mengambil keputusan ini yaitu karena menghemat
biaya serta dapat mendapatkan bahan-bahan mentah yang murah di Negara-negara
berkembang seperti di Afrika Selatan, Mesir dan Indonesia. Tetapi mereka tetap
memberikan guarantee sama dengan mereka membuat dinegara awal
mereka menciptakan kendaraannya yaitu di Jerman. Soal kenyamanan dan safety berkendara
selalu mereka junjung demi memuaskan hasrat konsumen yang membeli produk
mereka.
2.3. Konsep strategi
a) Inovasi produk – produk BMW
sehingga tetap menjadi produk dengan kelengkapan teknologi yang lebih moderen
atau terkini dibandingkan dengan kompetitornya.
b) Memberikan pelatihan atau Training
terhadap staf dan karyawan mereka sehingga menampilkan etos kerja serta
performa yang handal dan profesional
c) Menciptakan produk di setiap kelas
otomotif yang memiliki segmentasi pasar terbesar. Sebagai contoh dari produk
BMW yang ada mobil keluarga atau Family Car hanya mereferensi dari bentuk sedan
menjadi bentuk Saloon. Sehingga BMW tidak pernah menciptakan bentuk produk
seperti Toyota Avanza atau Toyota Innova.
d) Perbaiki kekurangan manajemen
perusahaan sehingga struktur organisasi dan perusahaan menjadi lebih solid dan
kuat dalam menjalankan etos kerja dalam bisnis mereka.
e) Pelajari dan analisis melalui
riset untuk mengembangkan lebih lanjut produk – produk unggulan dari BMW.
Sebagai contoh adalah seri 3 dengan kelas – kelasnya yang telah lama malang
melintang menjadi produk unggulan BMW.
f) Menciptakan suasana kerja yang
koperatif antara staf yang satu dengan staf yang lainnya sehingga menjadi satu
kondisi yang sangat kondusif dalam memberlakukan kesolidan antara divisi yang
satu dengan divisi lainnya.
g) Memberikan kompensasi atau
insentif serta jenjang jabatan yang dirancang dan distandarisasi sehingga staf
lebih percaya diri dalam mengabdikan dirinya dalam perusahaan.
BAB
III
ANALISIS
LINGKUNGAN PERUSAHAAN
2.1
Analisis Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan, merupakan ruang dimana
perusahaan dapat berkreasi untuk memasarkan produk – produknya. Serta merupakan
lahan untuk mendapatakan kepercayaan dari masyarakat juga mendapatakan
keuntungan yang melimpah.Kepercayaan dari masyarakat ini berasal dari bagaimana
perusahaan bisa memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen,serta bagaimana
CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahaan itu sendiri bisa
berjalan.Sehingga maju tidaknya suatu perusahaan tergatung akan kinerja para
karyawan perusahaan tersebut.
2.1.1 Lingkungan Makro
Lingkungan
makro adalah lingkungan luar yang secara tidak langsung ikut mempengaruhi dan
memiliki peranan besar terhadap proses kegiatan serta eksistensi sebuah
organisasi, khususnya perusahaan. Lingkungan makro itu sendiri terdiri
dari enam lingkungan, yaitu : lingkungan demografi, lingkungan ekonomi,
lingkungan alam, lingkungan teknologi, lingkungan pemerintahan/politik, dan
lingkungan budaya.
·
Demografi
Tren demografi dapat menjadi kekuatan utama yang
mendasari kekuatan pasar. Beberapa varabel demograpi
meliputi umur, pendapatan, pendidikan dan letak grograpi. Apakah
faktor demografis mempengaruhi arah ukuran pasar atau bagian pasar ?
Apakah demografis menunjukkan peluang atau ancaman.
Memang
di Indonesia ini tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan kita masih terbilang
rendah dengan Negara-Negara maju lainnya, tetapi bukan berarti pasar pengguna
BMW di Indonesia jarang. Akan tetapi banyak juga orang yang berminat dengan
mobil high class ini walau harganya ternasuk barang mahal.
·
Ekonomi
Evaluasi
strategi termasuk mempertimbangkan tentang ekonomi, terutama inflasi dan
dasar kondisi kesehatan ekonomi yang diukur dari tingkat
pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Investasi
pada industri padat modal membutuhkan waktu yang tepat pada
situasi ekonomi yang sehat daripada saat ekonomi lesu.
Biasanya dalam kenyataan lapangan cukup dengan melihat kondisi
ekonomi pada umunya akan dapat mengukur kesehatan ekonomi industri
individual.
Dewasa
kini Indonesia termasuk salah satu dengan Negara yang perekonomiannya yang
mulai menanjak walau hanya sedikit, dan peluang itulah yang diambil oleh
produsen mobil BMW yakni mengejar pangsa yang terkenal akan sifat konsumtifnya
orang Indonesia.
·
Teknologi
Salah
satu dimensi dalam analisis lingkungan adalah trend
perubahan teknologi atau penerapan teknologi yang berkembang di pasar
atau industri yang selanjutnya akan mempengaruhi strategi. Perubahan teknologi
akan menghadirkan peluang dan sebaliknya adanya alternatif teknologi baru juga
akan menghadirkan ancaman. Sebagai contoh, industri televisi
kabel, yang mempermudah dan lebih jelas dalam menikmati siaran televisi
di rumah dibanding televisi dengan bantuan dari sinyal satelit.
Dengan
semakin majunya teknologi dewasa ini, BMW tidak menyia-nyiakan kesempatan
tersebut dengan membuat inovasi serta perubahan yang lebih baik dari hari
kehari demi tercapainya tujuan mereka yakni menjadi merk mobil no satu di
dunia. Dan pasar Indonesia mereka anggap adalah pasar yang segar untuk
mengenalkan teknologi yang mereka punya.
·
Pemerintah
Adanya
perubahan dan munculnya undang-undang atau peraturan baru dapat
menampilkan ancaman dan peluang. Serta pemerintahan yang stabil dan
keamanan yang terjamin adalah salah satu faktor utama dalam lingkungkan makro.
Indonesia
adalah Negara yang tergolong aman dan stabil tingkat keamanannya serta regulasi
perundang-undangannya yang longgar daripada Negara-Negara lain, ini juga salah
satu faktor pendorong minatnya BMW memasarkan produknya di Indonesia.
·
Kebudayaan
Bahwa
arah perubahan budaya dapat mendatangkan ancaman dan peluang
sepanjang ada kesuaian dengan perusahaan.
Budaya
yang dianut oleh Indonesia adalah budaya yang terbuka, jadi tidak sulitlah bagi
perusahaan besar seperti BMW untuk memasuki pangsa pasar Indonesia apalagi
mereka memiliki produk yang mumpuni.
2.1.2. Lingkungan Mikro
Lingkungan mikro meliputi lingkungan internal perusahaan
(beberapa departemen dan tingkat manajemennya) karena lingkungan mikro atau
internal perusahaan itu mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini
lingkungan mikro perusahaan ini sejauh ini tidak mengalami masalah yang berarti
dikarenakan cara para pemimpinnya yang membuat bisnis yang humanis ”bisnis yang
memanusiakan manusia”, oleh karena itu di segi lingkungan mikro perusahaan BMW
tidak mengalami masalah yang susuh untuk ditindak lanjuti.
2.1.2.1. Persaingan antar Industri
Kompertitor-kompetitor perusahaan BMW ini bukan hanya
terdapat di dalam negeri saja, bahkan ada yang dari luar negeri. Yakni:
·
Mercedes Benz (jerman) pesaing
terberat BMW dalam memproduksi mobil” mewah,mungkin karena perusahaan ini
adalah termasuk perusahaan mobil yang tertua di dunia dan dengan pengalamannya
yang telah lama, oleh maka dari itu Mercedes Benz memiliki tingkat keamanan
kelas 1. Dan karena itu pula banyak kepala-kepala negara yang memakai kendaraan
Mercedes Benz tersebut menjadi mobil kenegaraannya.
·
Audi AG (jerman) produsen ini
memproduksi mobil segala harga dan jenis, karena Audi adalah anak perusahaan Group
Volkswagen yang juga memproduksi porsche
·
Toyota (jepang) raksasa otomotif
dunia ini bukan hanya memproduksi mobil mobil murah saja, akan tetapi toyota
juga mulai membuat mobil kelas premium dengan nama LEXUSnya, dan ini salah satu
pesaing berat BMW.
2.1.2.2. Pendatang Baru
Pendatang
baru dalam kelas mobil Premium ini mungkin hanyalah berada di Toyota,sedangkan
yang lain masih seperti biasa. Mobil-Mobil Italy yang terkenal kencang dan
berbody aerodinamis dan mobil amerika yang terkenal dengan mesinnya yang garang
termasuk pemain lama, tetapi para pecinta kendaraan itu berbeda-beda selera.
Terkandang orang itu tidaklah melihat kebutuhan belaka akan tetapi dengan trendmark itu
orang terkadang membeli suatu produk. Saat ini Negara yang lagi berbenah
dalam segi perekonomian yang berkembang perat yaitu china, dan orang di china
itu berani membuat tiruannya dengan harga yang sangat miring bahkan tidak masuk
akal, akan tetapi itu tidak terlalu berpengaruh besar dengan penjualan produk
BMW ini karena beda peminatnya.
2.1.2.3. Pembeli
Pembeli
utama produk ini adalah orang-orang dari kalangan menengah keatas bahkan bisa
termasuk kalangan jet set karena harganya yang mahal serta suku cadangnya yang
mahal itulah yang membuat orang untuk berfikir membelinya, tetapi orang yang
mementingkan suatu kendaraan yang nyaman, aman dan berkelas sudah pasti memilih
kendaraan ini karena kendaraan keluaran pabrik BMW ini adalah kendaraan
berkelas dan telah mengalami uji coba beberapa kali demi memastikan kualitas
kendaraan ini.
Dan
banyaknya mobil ini dipakai di eropa karena selain tidak terlalu mahal juga
orang eropa itu terkenal suka akan kemewahan serta kenyamanan.
2.1.2.4. Produk Pengganti
Karena
kebutuhan akan kendaraan sekarang ini sangat tinggi sehingga produk BMW ini
laku dipasaran itu dikarenakan mobilitas manusia saat ini sangat sibuk jadi
mungkin produk ini terganti apabila suatu di suatu daerah atau disuatu Negara
tersebut melarang bagi kendaraan beroda 4 dan juga bila suatu daerah tersebut
menyediakan kendaran umum yang dapat memuaskan serta waktu-nya yang on
time mungkin akan terganti produk BMW ini.
2.2
Analisis Lingkungan Internal
2.2.1 Penjualan
VIVAnews –
Pabrikan mobil premium asal Jerman, BMW, sukses menjadi mobil mewah terlaris di
dunia sepanjang September lalu. BMW berhasil mencatat penjualan 128.446 unit
atau meningkat 9,3 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Berkat
capaian penjualan itu, BMW juga berhasil menyisihkan dua kompetitor utama, yang
juga berasal dari Jerman, yaitu Audi AG dan Mercedes-Benz.
“Hingga
akhir kuartal ketiga ini, kami sudah berhasil mencapai target penjualan
sepanjang 2011, yaitu 1,6 juta unit lebih,” kata Ia Robertson, Kepala Penjualan
BMW, seperti dilansir Automotivenews, Selasa, 11 Oktober 2011.
Grup BMW,
yang meliputi BMW, MINI, dan Rolls Royce, pada bulan September lalu, berhasil
menjual sebanyak 159.214 kendaraan atau naik 11,4 persen. Secara kumulatif
sepanjang Januari-September penjualan grup itu telah mencapai 1,23 juta unit.
Sedangkan,
model BMW yang paling banyak diminati konsumen sepanjang September adalah BMW
X3, BMW X1 dan BMW X-5. Data pabrikan itu menunjukkan, BMW X3
terjual 11.345 unit, BMW X1 dan BMW X-5 masing-masing terjual 12.535 dan 28.911
unit.
Adapun,
Mercedes-Benz mencatatkan penjualan 120.982 unit dan Audi AG sebanyak 120.200
unit selama September lalu.
Sedangkan
menurut laporan liputan6, Frankfurt: BMW AG mementapkan diri untuk tetap
menjadi mobil premium terlaris di dunia, setelah penjualan global merek inti
perusahaan naik 9,3 persen menjadi 128.446 unit pada September lalu.
Kenaikan
ini menempatkan BMW di atas pesaingnya Audi, yang penjualannya tumbuh 1,7
persen menjadi 120.200 unit pada September, dan Mercedes-Benz, yang
penjualannya naik 2 persen menjadi 120.982 unit pada periode yang sama.
“Pada
akhir kuartal ketiga kita menemukan diri kita pada jalur yang benar untuk
meraih target penjualan lebih dari 1,6 juta unit kendaraan pada 2011, dan tetap
menjadi nomor satu diantara produsen mobil premium sekali lagi pada tahun ini,”
kata Kepala penjualan BMW Ian Robertson dalam pernyataannya Senin (12/10).
Penjualan
keseluruhan kendaraan BMW Group termasuk merek Mini dan Rolls-Royce, tumbuh 16
persen dalam sembilan bulan pertama tahun ini menjadi 1,23 juta unit. Pada
September, kelompok merk ini menjual 159.214 unit kendaraan, atau naik 11,4
persen.
Penjualan
BMW X3, X1 dan 5-series terus membantu mengangkat angka penjualan keseluruhan.
Penjualan SUV kecil X3 naik 260,6 persen menjadi 11.345 unit pada September,
sementara pengiriman X1 naik 24,7 persen menjadi 12.535 unit pada periode yang
sama. Sedangkan sedan kelas menengah Seri 5 terjual 27.811 unit bulan lalu atau
naik 29,7 persen.
Pada
September, di kelompok merek Mini terjual 30.387 unit atau naik 20,5 persen.
Kenaikan pengiriman ini didorong sebagian oleh keberhasilan penjualan Mini
Countryman, yang telah terjual 76.000 unit sejak diluncurkan lebih dari setahun
lalu. Penjualan Mini sejak Januari telah meningkat sebesar 24,1 persen menjadi
208.216 unit.
Sementara
kelompok sedan Ultra-mewah Rolls-Royce angka penjualannya tumbuh 41 persen
dalam sembilan bulan pertama menjadi 2.441 unit.
Di AS,
yang merupakan pasar terbesar BMW Group, pabrikan ini melaporkan penjualan
kendaraan pada September sebanyak 25.749 unit atau 11,4 persen lebih tinggi dari
tahun sebelumnya.
Sedangkan
di kandangnya sendiri, Jerman yang merupakan pasar terbesar kedua BMW,
pertumbuhannya rebound dari angka penjualan stagnan musim panas, dengan angka
pengiriman naik 9,9 persen menjadi 23.809 unit pada September.
Penjualan
di China, sebagai pasar terbesar ketiga BMW, penjualan naik 20,9 persen pada
periode yang sama menjadi 18.588 unit.
Sejak
Januari, BMW telah menjual 1,02 juta mobil atau naik 14,5 persen dibanding
2010.
Audi
sebelumnya mengungkapkan rencananya untuk menyalip BMW di penjualan mobil mewah
pada tahun 2015, dengan target penjualan 1,3 juta unit mobil tahun ini.
Produsen mobil itu mengatakan bahwa penjualan produk barunya naik 17,4 persen
menjadi 973.200 unit dalam sembilan bulan pertama.
Sementara
Mercedes mengatakan bulan lalu bahwa penjualan mobilnya dan merek Smart
diperkirakan melampaui 1,35 juta unit pada 2010, dibandingkan dengan perkiraan
sebelumnya sebanyak 1,3 juta unit. Penjualan merek Mercedes mencapai 919.288
unit dalam sembilan bulan pertama tahun ini atau naik 7,6 persen.
(autonews.com/mla)
Dari dua
berita diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan BMW AG ini adalah salah
satu market leader di kelas mobil premium, karena mobil
ini tidaklah terlalu mahal daripada pesaingnya akan tetapi dari segi kenyamanan,
keamanan, serta serta performa yang tinggi. Tetapi dari segi harga, harga yang
ditawarkan BMW lebih rendah daripada Mercedes Benz. Bila ingin memiliki mobil
yang lebih mewah lagi, di BMW AG juga ada mobil Rolls-Royce yang dari dulu
termasyur dengan mobil super mewah untuk kalangan jet set.
2.2.2. Pemasaran
Kembali ke konsep yang awal Konsep pemasaran yakni melihat
apa dan bagaimana keinginan serta kebutuhan para costumernya yang ternasuk
dikalangan menengah atas, peran para strategy directorserta marketing
manager dalam mengambil keputusan saat memproduksi dan memasarkan
produk mereka ke pasar sangatlah besar pengaruhnya di sini. Mereka memainkan
peran yang penting dan sentral untuk kondisi ini. Selain itu ada pula yang
lain, yaitu:
a)
Promosi melalui peluncuran perdana
produk baru dengan kemasan artistik, ekslusif, dan profesional
b)
Sponsori acara – acara berlabel
mewah seperti turnamen golf dengan hadiah model produk terbaru BMW
c)
Kerjasama dengan media cetak dan
elektronika yang membawa nama serta industri otomotif
d)
Mengadakan program acara Test Drive
e)
Melakukan komparasi secara adil
dengan melibatkan insan – insan otomotif untuk melakukan komparasi produk
dengan kompetitor mereka.
2.2.3. Sumber Daya Keuangan
2.2.4 Sumber Daya
Manusia
Tempat kerja yang terbuka menggantung di sepanjang dua
lantai, seperti air terjun. Badan-badan mobil berjalan di sepanjang jalur,
disinari cahaya biru yang sangat lembut. Jika parade mobil setengah jadi
melambat, para insinyur akan merasakan perubahan denyut pabrik dan dengan cepat
menyelidiki permasalahan yang muncul. Pemeriksaan kualitas secara mingguan di
sebuah plaza yang dilalui para pekerja saat menuju tempat makan siang, menjamin
semua orang dengan cepat sadar bila ada kesemrawutan produksi. Kombinasi antara
kebersamaan dan keterbukaan mencetuskan pertemuan-pertemuan yang terjadi begitu
saja di antara para pekerja, insinyur logistik, dan pakar kualitas.
Itulah suasana di pabrik mobil BMW, Jerman. Situasi seperti
itu memberi gambaran bahwa BMW adalah perusahaan otomotif yang paling tidak
formal. Pembeli BMW mungkin tidak tahu bahwa ketika duduk di belakang kemudi,
mereka sedang mengendarai sebuah mesin yang lahir dari ribuan sesi lempar
gagasan yang dilakukan begitu saja. Tidak seperti kebanyakan perusahaan mobil
yang kepala desainnya mendiktekan garis besar rancangan kendaraan kepada para
pegawai, desainer-desainer BMW hanya diberi sasaran secara garis besar. Dan,
dari situ mereka bebas memunculkan konsep terbaik mereka.
Untuk mengoptimalkan potensi karyawan, BMW biasanya menyatukan
para desainer, insinyur, dan ahli pemasaran untuk bekerja secara intensif dalan
sebuah proyek. Rolls-Royce Phantom desain terbaru, misalnya, diberi julukan
“The Bank†karena 10 anggota perancangnya menghabiskan waktu di sebuah
bangunan bank kuno di Marble Arch di London, yang setiap harinya dilewati
banyak mobil Rolls-Royce.
Tapi, tahukah Anda, bahwa kekuatan BMW hingga menjadi
produsen mobil yang paling dikagumi berasal dari keselarasan dengan pekerja
yang berakar pada perjanjian di masa lampau?
Dunia BMW sekarang ini adalah buah perjuangan sejak 1959.
Saat itu perusahaan tersebut hampir bangkrut dan hanya selangkah dari diambil
alih Mercedes. Trauma dari zaman tersebut menjadi momen sangat penting dalam
kisah BMW. Kisah itu diceritakan secara berulang di setiap masa orientasi
pegawai baru pabrik. Jika bukan karena jaminan keluarga Quandt yang kaya
–hingga kini masih menjadi pemegang saham mayoritas dengan 46 persen
kepemilikan– dan perjanjian dengan pekerja untuk mempertahankan perusahaan
tetap hidup, BMW tidak akan ada hari ini.
Kerja keras, kepedulian karyawan, dan iklim berbagi
pengetahuan itulah yang membangkitkan perusahaan ini dari keterpurukan. Pada
1972, jauh sebelum perusahaan Eropa lain rela membayar lebih kinerja karyawan,
perusahaan Jerman ini telah memberi sebagian keuntungan kepada para karyawan.
BMW membuat rencana, bilamana perusahaan memenuhi target-target finansial, maka
akan membagi tunjangan khusus sebanyak 1,5 bulan gaji di akhir tahun. Sebagai
balasan, para pekerja menjadi lebih komit.
Di masa itu, istilah aset intelektual mungkin belum
terdengar. Akan tetapi, kebijakan BMW yang menempatkan karyawan di atas
kepentingan lain merupakan bukti bahwa sejak dulu perusahaan ini sangat
menghargai kontribusi karyawan. Dari hasil studi yang dilakukan Teleos,
terdapat 8 dimesi yang perlu dikembangkan dalam rangka mewujudkan knowledge
enterprise, yang meliputi: kepemimpinan, budaya perusahaan, iklim berbagi dan
berkolaborasi, manajemen intelektual kapital, manajemen pengetahuan kustomer,
pembelajaran organisasi, inovasi, dan upaya mengubah pengetahuan menjadi nilai
bagi perusahaan. Kedelapan dimensi tersebut lah yang digunakan sebagai kerangka
dalam Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE).
Kedelapan dimensi tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat
bagian. Pertama, menjadi knowledge enterprise dimulai dengan membangun
kepemimpinan dan budaya perusahaan yang memacu pertumbuhan pengetahuan. Kedua,
melaksanakan kegiatan knowledge management (KM) untuk menciptakan iklim
kolaborasi dan berbagi pengetahuan. Ketiga, mengaitkan KM dengan realitas
bisnis. Pengetahuan yang langsung berimplikasi terhadap bisnis perusahaan,
antara lain: berinovasi, pembelajaran organisasi, pengelolaan pengetahuan
pelanggan dan stakeholder, serta pengelolaan modal intelektual akan mendorong
perkembangan bisnis dengan menciptakan produk yang dibutuhkan pasar. Di sisi
lain, perusahaan makin berkompeten melalui pembelajaran dan memiliki aset-aset
intelektual yang dibutuhkan dalam bisnis. Dan keempat, KM dalam menciptakan
nilai bagi perusahaan, ditujukan untuk menyelaraskan berbagai inisiatif
terhadap nilai perusahaan. Yang menarik, BMW telah melakukan keempat hal
tersebut jauh sebelum perusahaan lain menyadari pentingnya KM dalam membangun
dan mempertahankan orang-orang terbaik di perusahaan.
Mewujudkan aset pengetahuan dapat dimulai dengan membangun
kepedulian tentang KM dengan cara melakukan assessment terhadap kesiapan
organisasi. Dalam hal ini, assessment dapat dilakukan dengan menggunakan
kerangka MAKE. Setelah itu, dilanjutkan dengan mengikuti MAKE Award. Melalui
ajang bergengsi ini perusahaan dapat melakukan benchmark terhadap penerapan KM
di perusahaan-perusahaan unggul. Berikutnya, melakukan pemetaan dan
identifikasi terhadap aset pengetahuan yang telah dimiliki dan aset pengetahuan
yang harus dimiliki, dilanjutkan dengan mendesain strategi KM.
Dalam membangun perusahaan berbasis pengetahuan, inisiatif
KM harus diselaraskan dengan nilai-nilai perusahaan. Untuk itu diperlukan
evaluasi, coaching dan monitoring, serta perbaikan yang dilakukan secara
terus-menerus.
2.2.5. Penelitian dan Pengembangan
Para Petinggi BMW AG mengatakan bahwa kamajuan perusahaan
ini bergantung pada kinerja karyawan dan responsibility dari para konsumen.
Namun dibalik itu semua juga tidak terlepas akan sentuhan tangan-tangan kreatif
dan ide cemerlang para karyawan yang briliant dan cerdas. Fitur inovatif,
kemampuan memberikan keindahan, lingkungan yang nyaman yang mengundang
pemikiran kreatif, dan kualitas tanpa kompromi. Di sini, desainer dan insinyur
berkembang pada komitmen perusahaan untuk standar terbaik. Mereka juga
memiliki kesempatan langka untuk bertindak sebagai tangan-on ahli, terlibat
dalam semua fase konsep, desain dan pengembangan model baru. Sehingga
lahirlah produk yang dapat mempengaruhi konsumen untuk bisa memilikinya dan
akhirnya kepuasanlah yang di dapatkan.
BAB
IV
DESKRIPSI
DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi
Konsepsi
SWOT pun sudah banyak dikenal oleh insan manajemen. Konsep SWOT sendiri adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis sehingga dapat merumuskan
strategi berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan
peluang atau kesempatan (Opportunities), dan secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Menurut
ahli lainnya konsepsi dari SWOT juga memiliki pengertian adalah analisis yang
mencakup dengan konsep pendekatan sistem terhadap interaksi antara output
dengan penggunanya, analisis terhadap input, proses, dan lingkungan organisasi
.
Sedangkan menurut Philip Kotler analisis SWOT adalah penggambaran secara kritis bagaimana faktor kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) menjadi bentuk strategi berupa data yang sangat penting dan kuat atau valid untuk dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk membuat atau menelurkan gagasan kebijakan – kebijakan manajemen dalam bentuk strategi
Sedangkan menurut Philip Kotler analisis SWOT adalah penggambaran secara kritis bagaimana faktor kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) menjadi bentuk strategi berupa data yang sangat penting dan kuat atau valid untuk dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk membuat atau menelurkan gagasan kebijakan – kebijakan manajemen dalam bentuk strategi
Berdasarkan
konsepsi SWOT di atas dibagi menjadi dua bagian pertama adalah faktor SWOT
internal. Faktor ini memiliki dua komponen dasar yaitu kekuatan (Strengths) dan
kelemahan (Weaknesses). Kedua komponen ini akan dikaitkan dengan kelebihan atau
kekuatan dari perusahaan otomotif BMW serta kelemahan dari perusahaan otomotif
BMW. Kedua komponen internal ini akan dijelaskan sebagai berikut :
4.1.1 Analisis faktor kekuatan (Strengths)
Kekuatan
adalah kemampuan dan situasi internal organisasi atau perusahaan yang positif
dan dapat mendukung organisasi atau perusahaan dalam memproses keuntungan
strateginya untuk mencapai tujuan yang dikehendaki . Namun salah seorang ahli
yang lain berpendapat bahwa faktor Strenghts adalah sumber daya, keahlian atau
keunggulan lain yang relatif dengan pesaing dan kebutuhan pasar (konsumen)
dimana perusahaan beroperasi atau berharap akan beroperasi .
Adapun
faktor – faktor kekuatan yang menjadi nilai lebih dari BMW adalah merupakan
faktor – faktor yang telah melekat erat terhadap merek BMW
sendiri. Faktor – faktor tersebut adalah sebagai
berikut :
·
Image
merek (Eropa) yang sudah terkenal dan lama malang melintang di dunia otomotif
·
Layanan
purna jual yang tersebar luar
·
Teknologi
i-drive (komputerisasi dalam hal pengendaraan, diaplikasikan dalam bentuk
satu panel dekat perseneling dan dapat dilihat oleh pengemudi pada satu layar
pada dashboard ) serta run flat tire (kemampuan untuk tetap melaju normal
dengan kondisi ban kempis pada jarak dan kecepatan tertentu) yang belum
terdapat pada kompetitornya
·
Layanan 5
Years Free Service and Guaranttee
·
Program
Buy Back Guaranttee
4.1.2 Analisis faktor kelemahan (Weaknesses)
Kelemahan
adalah kemampuan dan situasi internal yang dapat mengakibatkan atau telah
mengakibatkan organisasi atau perusahaan tidak dapat mencapai tujuannya.
Kelemahan adalah anti klimaks dari kekuatan . Pendapat ahli lainnya kelemahan
adalah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber daya, keahlian, dan
kemampuan yang mengganggu keefektifan kinerja perusahaan .
Adapun
yang telah menjadi faktor kelemahan dari BMW adalah merupakan sektor kecil yang
mungkin belum diberikan “sentuhan” oleh biro design dari BMW atau manajemen.
Kelemahan – kelemahan tersebut adalah sebagai berikut ini :
·
Teknologi
Run Flat Tire membuat keras suspensi kendaraan, sehingga bantingan daya
suspensi kendaraan terasa keras
·
Pada
beberapa kelasnya, BMW berubah menjadi kendaraan yang rumit karena mengharuskan
pengemudi untuk mengatur komputerisasi kendaraan dengan menggunakan teknologi
I-Drive
·
Dengan
teknologi Run Flat Tire yang dimilikinya BMW merekomendasi kepada konsumennya
agar mengganti ban kendaraan dengan teknologi Run Flat Tire dengan suku cadang
yang sama, namun harga dari satu jenis ban Run Flat Tire sangatlah tinggi di
kalangan otomotif hingga di skala 4 sampai 5 kali lipat harga ban normal.
4.1.3 Analisis faktor kesempatan atau peluang
(Opportunities)
Peluang
adalah faktor dan situasi eksternal yang dapat membantu organisasi atau
perusahaan untuk mencapai atau melampaui tujuannya. Faktor ini selalu melihat
dari perkembangan pasar atau segemnatsi kebutuhan masyarakat atau konsumen
melihat dari daya beli dan nilai uang di tengah – tengah konsumen . Pendapat
ahli lainnya tentang peluang adalah situasi menguntungkan yang utama dalam
perusahaan. Tren kunci dan perubahan adalah salah satu sumber perusahaan .
Adapun hasil analisis peluang pada
perusahaan otomotif BMW adalah sebagai berikut ini:
·
BMW
memiliki Resale Value atau harga jual kembali produk tertinggi dibandingkan
dengan kompetitornya.
·
BMW
membawa nama baik produk otomotif Eropa (Jerman) dengan kemampuan dan performa
mesin Sporty
·
Teknologi
keselamatan baik pasif dan aktif dari kendaraan menjadi pilihan utama konsumen
otomotif saat ini.
4.1.4 Analisis faktor ancaman (Threats)
Ancaman
adalah faktor eksternal yang dapat mengakibatkan atau telah mengakibatkan
organisasi atau perusahaan tidak dapat mencapai tujuannya . Pendapat lainnya
tentang ancaman adalah situasi yang tidak menguntungkan utama dalam lingkungan
perusahaan atau organisasi sehingga dapat menjadi penghambat atau hambatan
untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi di masa sekarang dan masa yang
akan datang .
Adapun hasil analisis ancaman pada
perusahaan otomotif BMW adalah sebagai berikut ini :
·
Kompetitor
mobil Eropa mulai marak dan menjadi “kuda hitam” dalam bisnis otomotif kelas
premium.
·
Kompetitor
menawarkan kemudahan, harga yang lebih murah, serta fasilitas dan pelayanan
yang lebih menarik
·
Produsen
otomotif Asia mulai memproduksi kelas – kelas premium dengan harga yang lebih
terjangkau dan realistis.
4.2 Pembahasan
Kerangka Kerja Pengukuran SWOT
Pada sub
bab ini akan dijelaskan kerangka pengukuran kinerja SWOT. Dalam hal ini
perusahaan BMW dapat melakukan pengukuran kinerja SWOT perusahaan dalam bentuk
kerangka yang sebelumnya melakukan 3 langkah sebagai berikut ini :
a)
Mendefinisikan
sektor bisnis dan konsentrasinya (Otomotif)
b)
Mengidentifikasi
peluang dan tantangan kompetisi bisnis otomotifnya
c)
Menentukan
Key Success Factors pada bisnisnya yang juga menuntut perusahaan untuk memiliki
kemampuan yang prima agar memperoleh kesuksesan yang ingin dicapainya
d)
BMW harus
mampu melihat ke sektor dalam perusahaannya sehingga dapat menyimpulkan bagian
mana atau area mana dari perusahaan yang dapat dipergunakan sebagai Key Success
Factors
e)
Mengidentifikasi
pesaing atau kompetitor (Mercedes Benz, Audi, Volvo, dll ) terdekat agar dapat
mengembangkan analisa strategis.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pada bab
ini kesimpulan yang di dapat ternyata banyak beberapa faktor yang dapat
dijadikan pisau analisis untuk mengupas atau menganalisis permasalah yang ada
pada perusahaan otomotif sekelas BMW. Bagaimana latar belakang berdirinya
perusahaan, analisis dampak SWOT, isu strategis, visi, misi, nilai – nilai,
rekomendasi serta implementasi di lapangan. Hal tersebut ditindaklanjuti dengan
bentuk pengukuran kinerja perusahaan. Tentunya dengan kesimpulan ini BMW harus
lebih mampu untuk memberikan beberapa langkah – langkah ideal dan jitu
untuk menjadikan mereka sebagai pemimpin pasar atau pemain tunggal sebagai
produsen otomotif terpercaya bagi konsumennya.
5.2 Saran-saran
Menurut
saya kinerja BMW AG itu sudah sangat baik, kenapa bisa saya katakana baik? Itu
karena mereka bisa menjadi perusahaan besar saat ini, Cuma apabila perusahaan
sebesar itu dipegang oleh orang yang salah, tidak menutup kemungkinan jikalau
kita mendengar BMW bangkrut. Jadi harus selektif untuk memilih staf-nya. Serta
bila BMW membuat mobil yang nyaman dan berharga murah, bukan tidak mungkin
Toyota yang saat ini memegang “Raja Otomotif dunia” bisa digeser oleh BMW AG
seperti motto yang dipakai salah satu Apparel Jerman terkenal “Impossible Is
Nothing”.
Daftar
Pustaka